Warta
Menag: Indonesia Peringati Hari Bersejarah di Bulan Suci
NU Online · Senin, 9 Agustus 2010 | 04:19 WIB
Jakarta, NU Online
Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Pada tahun ini, bangsa Indonesia akan memperingati hari bersejarah dalam bulan suci ini.
Karenanya, peringatan kemerdekaan RI pada tahun adalah adalah sebuah momentum yang sangat penting dan sangat tepat untuk bagi bangsa Indonesia untuk membulatkan tekad bersama memajukan bangsa Indonesia.
Demikian dinyatakan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Senin (9/8).<>
"Momentum istimewa ini tidak seharusnya kita lewatkan begitu saja. Tapi marilah kita maknai kemerdekaan sebagai rahmat Allah SWT,dan mari kita mengisi kemerdekaan dalam rangka bersyukur kepada Allah," tutur Suryadharma Ali.
Lebih lanjut Suryadharma menjelaskan, Islam menentang penjajahan dalam bentuk apapun karena penjajahan bertentangan dengan nilai-nilai tauhid yang menandaskan kemerdekaan dan persamaan derajat manusia. Sementara itu, kemerdekaan akan kehilangan berkahnya jika bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan berpaling dari ajaran dan nilai-nilai agama yang diridai Ilahi.
"Umat Islam harus membantu sepenuhnya upaya yang dilakukan pemerintah dalam membangun kehidupan beragama dan memajukan pendidikan agama. Karena upaya pemerintah tidak akan membawa hasil yang maksimal tanpa keterlibatan dan peran umat Islam," tandasnya. (min)
Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan. Pada tahun ini, bangsa Indonesia akan memperingati hari bersejarah dalam bulan suci ini.
Karenanya, peringatan kemerdekaan RI pada tahun adalah adalah sebuah momentum yang sangat penting dan sangat tepat untuk bagi bangsa Indonesia untuk membulatkan tekad bersama memajukan bangsa Indonesia.
Demikian dinyatakan oleh Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Senin (9/8).<>
"Momentum istimewa ini tidak seharusnya kita lewatkan begitu saja. Tapi marilah kita maknai kemerdekaan sebagai rahmat Allah SWT,dan mari kita mengisi kemerdekaan dalam rangka bersyukur kepada Allah," tutur Suryadharma Ali.
Lebih lanjut Suryadharma menjelaskan, Islam menentang penjajahan dalam bentuk apapun karena penjajahan bertentangan dengan nilai-nilai tauhid yang menandaskan kemerdekaan dan persamaan derajat manusia. Sementara itu, kemerdekaan akan kehilangan berkahnya jika bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan berpaling dari ajaran dan nilai-nilai agama yang diridai Ilahi.
"Umat Islam harus membantu sepenuhnya upaya yang dilakukan pemerintah dalam membangun kehidupan beragama dan memajukan pendidikan agama. Karena upaya pemerintah tidak akan membawa hasil yang maksimal tanpa keterlibatan dan peran umat Islam," tandasnya. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua
