Warta

Misteri Karpet 2 x 1 Jelang Wafatnya Gus Dur

Sab, 23 Januari 2010 | 23:27 WIB

Jakarta, NU Online
Beberapa hari sebelum meninggal, Gus Dur meminta Pak Acun, panggilan Akrab KH Abdul Wahid Maryanto, untuk membelikannya karpet berukuran 2 x 1 meter yang lumayan empuk dan dengan harga sekitar Rp 300.000,- Pak Acun adalah salah seorang murid sekaligus teman akrab yang menemani Gus Dur saat dirawat di rumah sakit.

Tanpa banyak bertanya Pak Acun langsung berangkat. Ia bergegas ke bebarapa pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, tapi karpet dengan ukuran 2 x 1 meter itu tidak ditemukan. Pak Acun kembali menghadap Gus Dur.<>

“Tidak ada karpet yang seukuran itu Gus. Ada sih tapi harus dipotong beberapa senti (cm),” kata Pak Acun. Namun Gus Dur tetap memintanya untuk mencari karpet dengan ukuran itu, harus pas dengan ukuran yang dipesan dan tidak bisa dipotong.

Sampai-sampai uang Rp 300.000,- itu pun habis hanya untuk berkeliling pusat perbelanjaan dan menelpon orang kesana-kemari untuk menayakan perihal karpet 2 x 1. Pak Acun akhirnya menyerah, dan kembali menghadap Gus Dur. Ia bertanya, “Sebenarnya untuk apa karpet itu Gus?”.

Dengan sedikit kesal Gus Dur menjawab, karpet itu akan dibeber di bawah ranjang Gus Dur, dan Pak Acun akan disuruhnya tidur di karpet itu sambil menemani Gus Dur yang sedang sakit. Biasanya Pak Acun diminta Gus Dur untuk membacakan bebarapa buku dan kitab kuning, lalu Gus Dur bercerita atau berkomentar tentang buku atau kitab kuning yang dibaca. Pak Acun mengenang saat ia diminta Gus Dur membacakan Serat Centhini, lalu Gus Dur bercerita soal Al-Hallaj dan Syekh Siti Jenar.

Setelah menyampaikan laporan, Pak Acun keluar rumah sakit, dan ia tetap berusaha mencari karpet yang dipesan Gus Dur. Dan... Sampai Gus Dur meninggal ia belum mendapatkan karpet dengan ukuran itu. Bahkan Pak Acun tidak ada bersama Gus Dur pada saat Gus Dur menghembuskan nafas terakhirnya.

Pak Acun juga tidak bisa berada di dekat makam pada saat pemakaman Gus Dur, karena saking banyaknya orang yang ingin mengikuti prosesi pemakaman itu. Namun sesaat setelah pemakaman ia berada di samping makam Gus Dur, dan dia baru menemukan misteri 2 x 1 itu.

“Ternyata, 2 x 1 meter itu adalah liang lahat,” katanya sambil berdoa di samping makam Gus Dur.

Cerita ringan ini disampikan Pak Acun sendiri di ruang redaksi NU Online, Jum’at (22/1). Pak Acun adalah salah seorang pengasuh Pondok Pesantern Al-Kenaniyah Jakarta Timur yang juga pengasuh Pondok Pesantren Ciganjur.

Pada saat Gus Dur mengaji di bulan Ramadhan di Masjid Al-Munawwarah bersama para santri Ciganjur, Pak Acun selalu berada disamping Gus Dur. Ia juga yang bertugas membangunkan Gus Dur saat tertidur di sela-sela pembacaan kitab kuning. (nam)