Warta

Muslim AS Galang Derma untuk Anak-anak Dunia

Rab, 16 Desember 2009 | 04:35 WIB

Washington, NU Online
Sederet bintang dan seniman Muslim AS silih berganti tampil di atas panggung dalam sebuah konser amal akhir pekan lalu. Di akhir konser, hampir 1 juta dolar AS terkumpul dari para dermawan. Konser yang mengusung tema  Evening Inspiration itu digelar untuk mengumpulkan derma bagi anak yatim dan anak-anak dhuafa sedunia.

Derma dari konser yang digagas Islamic Relief AS itu akan disumbangkan untuk anak-anak, yang menderita dan yatim piatu di seluruh dunia. Ini merupakan konser tahunan. Pada tahun ini, konser amal ini telah memasuki tahun keempat.<>

Hadir dalam konser yang digelar di Washington pada Ahad lalu itu, di antaranya kelompok musik rap Native Deen, artis bereputasi internasional Dawud Wharnsbby bersama penyanyi dan penulis lagu Idris Philips.

Wharnsby dan Philips, yang terlibat dalam konser sebelumnya, selalu merasa tertarik terlibat dalam konser amal ini. ''Saya merasa bahwa audiens yang datang di konser amal ini sangat mengagumkan,'' katanya, seperti dikutip  Islamonline.

Koordinator acara konser amal Islamic Relief AS, M Daud Mohmand, mengatakan, Native Deen telah terlibat sejak awal program ini. Artis-artis yang terlibat pada tahun pertama konser ini digelar adalah Sami Yusuf, Native Deen, dan kelompok komedi Allah Made me Funny.

Menurut Mohmand, sebelumnya konser digelar di Dallas, New Jersey, Detroit, dan Los Angeles. ''Pada konser tahun ini, derma yang terkumpul dari konser tersebut mencapai hampir 1 juta dolar AS. Ini merupakan konser paling sukses,'' ujarnya.
 
Joshua Salam, seorang anggota Native Deen, mengatakan, kelompoknya selalu mengupayakan untuk terlibat dalam konser seperti ini. ''Islamic Relief menjalankan program untuk membantu anak-anak yang membutuhkan, dan kami ikut untuk menginspirasi anak-anak,'' katanya.

Yasmin Mahmoud, yang menghadiri konser amal bersama kedua anaknya, mengatakan, ada alasan penting yang ia miliki saat memutuskan datang ke konser amal tersebut. Konser ini sangat membanggakan. ''Saya ingin mengajarkan kepada mereka untuk ringan tangan membantu orang lain.''

Menurut Yasmin, secara umum ia mendukung Islamic Relief, namun yang paling penting adalah program yang dijalankan mereka, yaitu membantu anak-anak di seluruh dunia yang nasibnya kurang beruntung. Inilah, kata dia, yang mendorongnya untuk hadir.

Sejumlah pengurus Islamic Relief berharap, derma yang terkumpul dari konser tersebut akan membantu program yang mereka canangkan, yaitu membantu anak-anak di seluruh dunia. Mereka juga berharap makin tumbuh kesadaran untuk membantu anak-anak tak beruntung itu.

''Kami ingin agar kesadaran tentang anak-anak di seluruh dunia yang membutuhkan bantuan kian meningkat,'' kata Belkacem Nahi, koordinator Pengembangan Islamic Relief di Wilayah AS. Dengan kesadaran ini, anak-anak yang kurang beruntung bisa merasakan pula kebahagiaan.

Nahi mengungkapkan, berdasarkan perkiraan Islamic Relief, ada lebih dari 133 juta anak-anak yatim piatu di seluruh dunia. Islamic Relief kini mensponsori lebih dari 27 ribu anak yatim piatu di seluruh dunia melalui program One-to-One Orphan Sponsorship.

''Sebagai Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan bantuan. Bukan untuk Muslim semata, tetapi untuk seluruh umat manusia,'' kata Nahi menegaskan. Islamic Relief didirikan di Inggris pada 1984.

Lembaga ini memiliki misi utama untuk mengurangi penderitaan, kelaparan, buta aksara, dan penyakit di seluruh dunia tanpa membeda-bedakan warna kulit, keyakinan, dan ras. Islamic Relief kini menjadi lembaga bantuan dan amal Muslim terbesar di Barat. (min)