PBNU: Ancaman Disintegrasi Harus Segera Ditangani
NU Online · Sabtu, 25 September 2010 | 12:04 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengingatkan semua pihak untuk secara serius menangani ancaman disintegrasi bangsa yang semakin sering muncul setelah "ditinggalkannya" nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
"Ketegangan-ketegangan yang mengancam integrasi harus segera ditangani," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj ketika berpidato dalam acara Halal Bihalal PBNU di Jakarta, Jum'at (24/9) malam.<>
Dalam acara yang digelar di Auditorium Langen Palikrama Pegadaian (samping Gedung PBNU) ini, Said Aqil menjelaskan, ketegangan antara lain muncul sebagai ekses dari otonomi daerah, pemilihan kepala daerah secara langsung, dan jumlah partai yang terlalu banyak, yang tentunya harus dicari solusinya.
"Ketegangan juga dipicu adanya keinginan sementara pihak untuk mengganti ideologi dan bentuk negara. Bagi NU, Pancasila, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sudah final," tandasnya.
Halal bihalal PBNU yang digelar di auditorium Pegadaian di Jalan Kramat Raya itu dihadiri seluruh unsur kepengurusan PBNU serta Pengurus Wilayah NU dari berbagai daerah. Sebelum acara halal bihalal, PBNU juga menggelar rapat koordinasi dengan berbagai unsur kepengurusan di tingkat PBNU dan PWNU. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua