Peran perempuan di Brebes masih sangat lemah. Salah satu indikasinya adalah penghargaan yang diberikan kepada perempuan hanya sekedarnya saja. Ketika ada perhelatan Pilkada misalnya, Anggota Fatayat cukup di beri kerudung saja kemudian diam. Sesudah itu, dibiarkan tanpa tindak lanjut apapun.
Demikian dinyatakan Sekretaris Pengurus Cabang Fatayat NU Brebes Mukminah dalam Refleksi harlah yang mengusung tema Dinamika kehidupan dan pergumulan sejarah Fatayat NU dalam memerankan advokasi pengembangan kader perempuan di Brebes, baru-baru ini.<>
  Â
”Potensi Fatayat, sepertinya tidak mempunyai arti apa-apa, saatnya kita melakukan advokasi di berbagai bidang kehidupan,” tekadnya Mukminah.
Refleksi harlah Fatayat NU ini dihadiri oleh ratusan kader Fatayar dari berbagai ranting di 17 PAC. Para peserta bahkan harus rela duduk lesehan akibat terbatasnya tempat duduk.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PP Fatayat NU Maria Ulfah Ansori, Wakil Ketua PC NU Brebes H. Sodikin Rahman, Ketua PC GP Ansor Brebes H Mudrik Khaelani Al Hafidz, Wakil Ketua DPRD Brebes Dedy Yon Supriyono, Anggota DPRD Brebes Meilani Fauzi dan undangan lainnya. (Was)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
2
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
3
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
4
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
5
Khutbah Jumat: Menolong Sesama di Tengah Bencana
6
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
Terkini
Lihat Semua