Pesepakbola Putri Iran Diizinkan Tampil dengan Tutup Kepala
NU Online · Selasa, 4 Mei 2010 | 20:48 WIB
Tim sepakbola putri Iran akhirnya diizinkan bermain di Olimpiade Pemuda. Ini terjadi setelah ada persetujuan dibolehkannya mereka memakai tutup kepala. Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) sebelumnya melarang mereka bermain dengan memakai penutup kepala. Alasannya, untuk keamanan dan untuk menjaga pernyataan agama saat di luar lapangan.
Akan tetapi, niat FIFA itu ditolak. Justru, badan-badan olahraga di Iran saat ini menyetujui pemain putri memakai topi untuk menutup rambut mereka. Akan tetapi, badan olahraga tersebut tidak setuju jika penutup kepala itu sampai ke bagian leher.<>
Tim sepak bola putri Iran akan mengikuti sebuah turnamen di Singapura, Agustus mendatang. "Kami sangat bahagia, " ujar Farideh Shojaei, Wakil Kepala Federasi Sepakbola Iran, yang dikutip Kantor Berita Associated Press, Selasa (4/5).
Menurut Faridah, keputusan itu telah ‘membangkitkan inspirasi’ bagi tim yang masih berusia di bawah 15 tahun itu. "Mereka bertekad untuk berlatih lebih dan lebih,” imbuhnya.
Solusi
FIFA menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil setelah Federasi Sepakbola Iran serta Komite Olimpiade Nasional Iran menegaskan secara tertulis bahwa mereka akan menerima solusi itu, asalkan pemain tidak mengenakan jilbab yang sangat tertutup selama pertandingan berlangsung.
"Sebaliknya, para pemain boleh memakai topi yang menutupi kepala mereka hingga garis rambut, tetapi tidak boleh di bawah telinga yang dapat menutupi leher,” FIFA menandaskan.
Sebelumnya, FIFA melarang tim putri Iran melakukan kompetisi. Sebab tim Iran menolak bermain tanpa tutup kepala, yang merupakan bagian dari aturan pakaian Islami yang ditegakkan otoritas Iran.
Tim putri Iran akan bersaing dalam turnamen enam negara di Olimpiade Pemuda I, yang dijadwalkan 12-25 Agustus di Singapura. Dalam olimpiade itu, sekitar 3.600 atlet berusia 14-18 akan bersaing di 26 cabang. (syf)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua