Warta

PWNU Sumsel Resmikan Kantor Baru

Sel, 29 Juni 2004 | 13:50 WIB

Palembang, NU Online
PWNU Sumatra Selatan Selasa hari ini (29/06) bersyukur karena dapat meresmikan kantor barunya. Peresmian gedung berlantai dua tersebut dilakukan oleh Gubernur Sumatra Selatan Syahrial Usman dengan menandatangani sebuah prasasti. Kantor baru tersebut  juga sekaligus didesain sebagai kantor dari badan otonom, lembaga dan lanjah NU.

Sebenarnya PWNU berharap agar peresmian tersebut dilakukan secara bersamaan antara Gubernur Kalsel dan KH Hasyim Muzadi. Namun karena jadual KH Hasyim Muzadi harus ke Bengkulu untuk menghadiri silaturrahmi ulama NU di pesantren Hidayatul Qomariyah Bengkulu, maka gedung tersebut hanya akan diresmikan oleh Gubernur jam 13.30 WIB.

<>

Ketua PWNU Sulsel Mal’an Abdullah nyatakan bahwa pembangunan gedung ini merupakan obsesi lama dari warga NU Sulsel yang menginginkan agar NU memiliki kantor yang representatif dan dapat menampung seluruh kegiatan NU.

Dalam proses awalnya Mal’an mengaku bahwa KH Hasyim Muzadi juga menyumbang sebesar 10 juta ketika berkunjung ke ponpes Sabilul Hasan. “Jadi sumbangan ini membawa berkah karena dengan uang tersebut dapat menarik sumbangan lainnya sehingga sekarang menjadi gedung sebesar ini,” ujarnya.

Kepada NU Online ia nyatakan bahwa pembangunan gedung ini menghabiskan dana 618 juta rupiah. Selain ruangan yang besar, juga terdapat halaman parkir yang luas sekaligus lapangan di depannya sehingga sangat memudahkan jika terdapat acara-acara NU yang menghadirkan massa yang besar.

Sementara itu, KH Hasyim Muzadi dalam ceramahnya nyatakan bahwa gedung baru ini harus dapat meningkatkan kinerja organisasi NU.

“NU terdiri dari jamaah dan jam’iyah. Kalau jamaah tumbuh secara kultural dan dipimpin oleh para kyai. Jamaah ini sudah kuat, tapi tidak memiliki konsepsi ke depan. Di pihak lain, terdapat jam’iyah NU. Organisasi ini memiliki konsepsi tetapi tidak sekokoh jam’iyah NU karena itulah, kedua hal tersebut perlu dipadukan,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hal tersebut tidak dapat dielakkan agar NU dapat menjadi maju “Kebenaran yang tidak diatur bisa dikalahkan oleh kesalahan tapi diatur dengan baik,” tambahnya.

Selanjutnya ia meminta agar PWNU membantu pengembangan dan menghidupkan cabang di wilayah masing-masing. Dulu hanya wilayah Jawa Timur yang berkembang dan sekarang ini, sebagian besar cabang NU di Indonesia sudah eksis. Jangan sampai stempel NU dikantongi oleh ketuanya kemana-mana. NU harus memiliki kantor yang layak untuk bisa berkembang,” tandasnya.(mkf)