Nasional

Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter

Sel, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Kasus DBD Melonjak, Berikut Cara Pencegahannya Menurut Dokter

Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Foto: Shutterstock)

Jakarta, NU Online

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan perubahan iklim menjadi penyebab melonjaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) pada 2024.

 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengungkapkan pada 1 April 2024, kasus DBD sepanjang tahun 2024 telah mencapai 46.148 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 350 orang meninggal.


Penyakit DBD merupakan penyakit infeksi akibat virus dengue yang ditularkan dari nyamuk ke manusia. Namun, tidak semua nyamuk bisa menyebabkan penyakit ini. Hanya nyamuk Aedes Aegypti yang dapat membawa dan menularkan virus penyebab DBD. 


Dokter Umum dari RSUD Kajen Pekalongan, Rosalia Kusuma Dewi, menjelaskan bahwa virus tersebut dapat ditularkan melalui air ludah nyamuk dan masuk ke dalam darah manusia, terutama pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.


“Virus tersebut keluar melalui air ludah dan nyamuk nanti masuk lewat kulit dan menuju darah manusia. Anak-anak kalau daya tahan tubuh lemah bisa menularkan demam berdarah,” ujar Dokter Umum dari RSUD Kajen Pekalongan, Rosalia Kusuma Dewi kepada NU Online, Selasa (23/4/2024). 


Dokter Sela menekankan dua hal utama yang dapat mencegah anak-anak tertular penyakit DBD. Pertama, melalui pengelolaan lingkungan yang baik dengan menerapkan prinsip 3M (menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan/mendaur ulang barang bekas).


“Kalau ada sampah atau barang bekas ditumpuk bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Begitu pula ketika ada air yang menggenang di ember tanpa penutup bisa menjadi media perkembangan nyamuk,” jelas Pengurus NUMSA itu. 


Selain itu, ia menyarankan untuk mengubah kebiasaan menggantung pakaian dan memberikan lotion pada anak sebagai langkah tambahan.

 

“Jika digantung perlu dikasih pewangi dan disisipkan dalam lemari. Tak kalah penting, pemberian lotion pada anak karena cukup efektif mencegah nyamuk,” paparnya.


Masyarakat juga bisa menanam tanaman lavender di sekitar rumah guna mencegah nyamuk. Tanaman lavender memiliki aroma yang tidak disukai oleh nyamuk. Sementara bagi yang memiliki bayi bisa memakai kelambu bayi dapat mencegah serangan nyamuk.


Dokter Sela juga menyoroti pentingnya asupan makanan bergizi bagi anak-anak untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.


Menurutnya, asupan makanan yang seimbang dari protein hewani, nabati, sayur, dan buah, serta konsumsi multivitamin, dapat meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak sehingga mereka lebih tahan terhadap serangan virus, termasuk virus DBD.


"Biasakan anak konsumsi seperti itu biar tak gampang sakit. Konsumsi multivitamin disarankan sehingga ketika banyak anak terkena DBD kita bisa antisipasi. Multivitamin dapat menambah imun anak sehingga tak mudah sakit,” jelas dokter Sela.