Internasional

Israel Kepung RS Al-Awda di Gaza Utara, WHO Serukan Perlindungan Warga Palestina

Rab, 22 Mei 2024 | 15:00 WIB

Israel Kepung RS Al-Awda di Gaza Utara, WHO Serukan Perlindungan Warga Palestina

Penampakan RS Al-Awda Gaza, Palestina. (Foto: akun X The Palestine Chronicle)

Jakarta, NU Online

Rumah Sakit Al-Awda di Jabalia, Gaza utara, Palestina telah dikepung oleh militer Israel sejak Ahad (19/5/2024). Insiden ini mengakibatkan 148 staf rumah sakit, 22 pasien, dan pendamping mereka terjebak di dalam tanpa bisa keluar atau masuk.


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan kekhawatirannya mengenai situasi ini.


"Rumah Sakit Al-Awda di utara Gaza dikepung sejak 19 Mei, tanpa seorang pun diizinkan untuk keluar atau masuk; 148 staf rumah sakit, 22 pasien dan pendampingnya masih terjebak di dalam," kata Tedros melalui akun media sosial X-nya, Selasa (21/5/2024).Ā 


Tedros menyebut bahwa staf medis di RS Al-Awda melaporkan adanya serangan pada Senin (20/5/2024). Penembak jitu Israel menargetkan gedung dan sebuah roket artileri menghantam lantai lima yang menjadi lokasi departemen administrasi. Beruntung, tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.


"Tidak ada korban luka yang dilaporkan," kata Tedros.


Ia mengatakan, pihaknya secara rutin mengunjungi rumah sakit pada akhir April 2024 untuk mengirimkan pasokan medis dan bahan bakar, memindahkan pasien kritis, dan mengerahkan tim medis darurat untuk mendukung petugas kesehatan di sana.


"Kami sangat prihatin dengan keselamatan pasien dan staf rumah sakit yang tersisa. Kami menyerukan perlindungan mereka (warga Palestina), akses kemanusiaan, dan gencatan senjata segera," ujar Tedros.


Sementara itu, mitra Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara, ActionAid mendesak segera dilakukan intervensi dalam situasi kritis yang dihadapi rumah sakit tersebut.


"Rumah Sakit Al-Awda, salah satu mitra penting kami, saat ini dikepung oleh tentara Israel, yang mengakibatkan blokade total terhadap akses ke dan dari fasilitas tersebut. Blokade ini sangat menghambat operasional rumah sakit untuk menyediakan layanan medis penting bagi populasi paling rentan di utara Gaza," katanya, dikutip dari kantor media WAFA.


ActionAid menambahkan bahwa kapasitas Rumah Sakit Al-Awda juga menjadi sangat terganggu akibat pemboman di lantai akomodasinya, yang mengakibatkan terbunuhnya tiga dokter dan rusaknya 48 tempat tidur.


Penjabat Direktur RS Al-Awda Mohammad Salha melaporkan bahwa di tengah keadaan rumah sakit yang dikepung oleh militer Israel, terjadi penembakan di sekitar rumah sakit menyebabkan ambulans tidak dapat meninggalkan rumah sakit dan orang-orang yang terluka tidak dapat masuk.


RS Al-Awda adalah satu-satunya fasilitas kesehatan di Gaza utara yang masih menyediakan layanan bersalin dan bedah ortopedi. Namun, situasi darurat yang dihadapi rumah sakit semakin memburuk karena ketiadaan bahan bakar dan air bersih. Pasien dan staf rumah sakit khawatir fasilitas tersebut akan menjadi target serangan.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.