Nasional

Debat Capres, Ini Pandangan Masyarakat Menurut Survei Indikator Politik

Rab, 27 Desember 2023 | 07:00 WIB

Debat Capres, Ini Pandangan Masyarakat Menurut Survei Indikator Politik

Capres-Cawapres Pemilu 2024. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei mengenai pendapat publik tentang debat calon presiden (capres) pada 12 Desember 2023. Hasilnya 42,3 persen mengaku menyaksikan debat pertama, 57,7 persen tidak menyaksikan debat.


Dari yang menyaksikan debat, 35.5 persen, menilai Anies sebagai capres yang tampil paling baik dalam acara debat, 28,9 persen menilai Prabowo sebagai capres yang tampil paling baik dalam debat, 26,9 persen menilai Ganjar sebagai capres yang tampil paling, dan 8,7 persen memilih tidak menjawab.


“Kalau ditanya diantara penonton debat, siapa yang dianggap paling baik di cara debat tanggal 12 itu? 35,5 persen menganggap Anies Baswedan. Sementara Prabowo dan Ganjar itu selisihnya tipis, tidak signifikan. Meskipun secara absolut Prabowo sedikit dianggap lebih baik penampilannya dari Ganjar. Tetapi Anies overhaul dianggap sebagai pemenang debat capres,” ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam paparannya daring, Selasa (26/12/2023).


Sementara itu, jika diperinci kepada yang menyaksikan debat, capres mana yang paling bagus program kerjanya, Prabowo lebih bagus di mata responden dibandingkan dengan program kerja capres rivalnya, yakni 32,6 persen, Anies 26,1 persen, Ganjar 26,8 persen dan tidak menjawab 14,5 persen.


“Kalau tadi penampilan secara umum Anies dianggap lebih baik, tetapi dari sisi program kerja, Pak Prabowo sedikit lebih bagus di mata responden dibandingkan dengan dua program kerja capres rivalnya. Kemudian bagaimana cara menyampaikan pendapat, siapa yang lebih unggul Anies jauh lebih unggul, 38,3 persen, Prabowo 27,8 persen, Ganjar 26,3 persen, tidak jawab atau tidak tahu 7,6 persen,” terangnya.


Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pemilih Anies Muhaimin dan pemilih Ganjar Mahfud, umumnya lebih tinggi dukungannya di kalangan mereka yang menyaksikan debat dibanding pemilih Prabowo Gibran. Dengan kata lain pemilih Anies dan pemilih Ganjar, preferensi atau sikap politiknya cenderung menonton debat dibanding pemilih Prabowo.


“Pada dasarnya orang nonton debat itu sudah punya iman elektoral, sudah punya preferensi, tidak kemudian orang nonton debat kayak tabula rasa, kosong melompong,  terpengaruh, secara umum tidak meskipun ada satu dua yang menunggu debat. Tetapi over all masyarakat sudah beriman secara elektoral, sebelum mereka menonton debat, tetapi kecenderungan pemilih Anies dan pemilih Ganjar menonton debat lebih tinggi dibanding pemilih Prabowo Gibran,” pungkasnya.


Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ponsel, sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Sampel sebanyak 1217 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (265 responden) dan Double Sampling (DS) (952 responden). RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak, sementara DS adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.


Margin of error survei diperkirakan ± 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih dan profesional.