Nasional

KPU Akan Gelar Nobar Film 'Kejarlah Janji' di Pesantren se-Indonesia di Hari Santri

Jum, 13 Oktober 2023 | 17:00 WIB

KPU Akan Gelar Nobar Film 'Kejarlah Janji' di Pesantren se-Indonesia di Hari Santri

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari usai penandatanganan nota kesepahaman bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Jumat (13/10/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Menjelang gelaran pemilihan umum (pemilu) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat film berjudul Kejarlah Janji karya Sutradara Garin Nugroho.


Rencananya, KPU akan menggelar agenda nonton bareng (nobar) di pesantren se-Indonesia pada 22 Oktober 2023 atau bertepatan dengan Peringatan Hari Santri. 


Hal itu disampaikan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam agenda penandatanganan nota kesepahaman bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Jumat (13/10/2023). 


"Kami membuat film judulnya Kejarlah Janji sudah disampaikan ke jajaran KPU se-Indonesia; baik provinsi maupun kabupaten/kota, nanti pada 22 Oktober, puncak Hari Santri, kita akan mengadakan kegiatan KPU Goes to Santri dengan nonton film Kejarlah Janji," ucap Hasyim kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). 


Selain di pesantren, lanjut Hasyim, KPU juga akan menggelar nobar film Kejarlah Janji di seluruh perguruan tinggi se-Indonesia. Agenda ini disebut KPU Goes to Campus. 


"Film ini sebagai sebuah sarana KPU untuk berkomunikasi dengan pemilih untuk pendidikan pemilih," lanjutnya. 


Kepada Gus Yahya, Hasyim mengatakan bahwa pihaknya telah membuat tempat pemungutan suara (TPS) di lokasi khusus, salah satunya yang terletak di pesantren-pesantren. 


Para konstituen santri dan pengajar di pesantren akan disiapkan surat suara sehingga bisa melaksanakan pemungutan suara di TPS khusus pesantren. 


"Karena siapa tahu pada hari H nanti, santri dan ustadz tidak bisa pulang, sehingga tetap dapat menggunakan hak pilih di TPS pondok pesantren. Ini salah satu langkah kami untuk melayani pemilih di 2024 nanti," kata Hasyim. 


Sistem Politik Tak Boleh Gagal

Ketum PBNU Gus Yahya berpesan kepada KPU agar sistem politik yang sudah ada saat ini tidak boleh sampai gagal.


"Segala sesuatu yang berlangsung dalam kerangka sistem politik kita harus berjalan dengan baik. Kalau ada kekurangan diperbaiki tapi jangan sampai membuat sistem ini gagal," kata Gus Yahya. 


Ia mengatakan, pemilu adalah titik tolak yang paling mendasar karena keseluruhan konstruksi politik dibangun di atas pemilu. Karena itu, kepercayaan rakyat kepada sistem politik juga tergantung pada kepercayaan rakyat terhadap sistem pemilu.