Nasional

Ungkapan Haru Petugas Keamanan PBNU Tak Bisa Mudik: Maaf untuk Orang Tua, Istri, dan Anak Saya

Rab, 10 April 2024 | 19:00 WIB

Ungkapan Haru Petugas Keamanan PBNU Tak Bisa Mudik: Maaf untuk Orang Tua, Istri, dan Anak Saya

Jaswanto, salah seorang petugas keamanan gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta. (Foto: NU Online/Naufa)

Jakarta, NU Online

Bagi sebagian besar umat Islam Indonesia, Hari Raya Idul Fitri merupakan sebuah momentum yang pas untuk merajut silaturahmi dengan orang tua, keluarga dan teman-teman di kampung halaman. Jutaan orang pun berduyun-duyun menuju kampung halaman.


Meski demikian, hal itu tak berlaku bagi Jaswanto, salah seorang petugas keamanan di gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat.


Pria asal Kebumen, Jawa Tengah, itu, mengaku sedih karena di malam Idul Fitri tidak dapat berkumpul dengan keluarga yang amat dicintainya. 


"Terutama dengan anak istri, yang seharusnya sama seperti teman-teman yang lain. Tapi karena kita tugas, kewajiban kita, jadi ya harus kita jalani, walaupun kita ya sedih juga, enggak bisa berkumpul dengan orang tua, dengan saudara, handai taulan di rumah," ungkap Jaswanto kepada NU Online, Rabu (10/4/2024). 


Selama kurang lebih 10 tahun bekerja sebagai petugas keamanan di PBNU, Jaswanto mengaku sudah mengalami banyak suka dan duka. Ia senang dapat berkhidmah kepada para kiai NU. "Alhamdulillah, kita kerja di PBNU bisa ngikutin para ulama, para kiai, sesepuh yang ada di PBNU ini," ungkapnya.


Ia menyatakan senang ketika dapat berjabat tangan dan bahkan kenal langsung dengan sosok kiai yang seringkali sangat ia kagumi.


Di malam Idul Fitri, di tengah sahut-sahutan gemuruh takbir di mana-mana, dan rentetan suara kembang api yang meledak di langit Jakarta, ia memberi ucapan kepada keluarganya yang jauh di kampung halaman.


"Terutama untuk orang tua saya, saya mohon maaf. Mungkin karena ini tugas, saya tidak bisa berkumpul dengan orang tua. Terus, istri dan anak saya, saya juga mohon maaf. Ya, itulah, karena ini tugas," ucap Jaswanto, sambil menitikkan air mata.


Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui Kementerian Agama RI telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri atau  I Syawal 1445 H jatuh pada Rabu, 10 Febuari 2024.  


Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi mengatakan, sejumlah sarana angkutan telah disiapkan untuk melayani 193,6 juta penduduk Indonesia yang diprediksi menjalani mudik lebaran.


Sarana dan prasarana tersebut, menurut Antoni, disiapkan untuk melayani 71,7 persen penduduk Indonesia yang diprediksi bakal menjalani tradisi mudik lebaran, pada pekan pertama dan kedua April 2024.


“Antisipasi Kemenhub dilakukan mengacu pada hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi,” jelas Antoni yang mewakili Menteri Perhubungan di Jakarta, sebagaimana dilansir dephub.go.id, Kamis (28/3) lalu.