Daerah

33 Peserta Ikuti PKL GP Ansor Kalbar

Selasa, 17 Juni 2014 | 18:09 WIB

Pontianak, NU Online
Sebanyak 33 mengikuti "Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan" (PKL) II Gerakan Pemuda Ansor Propinsi Kalimantan Barat. Mereka  berasal dari pengurus Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, utusan dari PC GP Ansor Pontianak, Singkawang, Mempawah, Sanggau, Sintang, Sekadau, Kayong Utara dan Kubu Raya.
<>
Para peserta digembleng di Pondok Pesantren Darul Faizin, Jln Danau Sentarum Kota Pontianak mulai 12-15 Juni 2014.

Instruktur PKL yang hadir langsung dari Pimpinan Pusat GP Ansor yaitu, M. Yunus Razak (Wakil ketua Umum), Faisal Attamimi, dan KH. Luthfi Tomafi, didampingi ketua PW GP Ansor Kalbar, M. Nurdin dan jajaran pengurus lainnya.

Selama PKL peserta mendapatkan materi tentang ke-NU-an, Aswaja Annahdhiyah, ke-Ansor-an, ke-pesantren-an, analisa peran dan fungsi NU dan Ansor di tengah NKRI.

M. Nurdin,pada sambutannya mengungkapkan bahwa PKL merupakan kegiatan wajib bagi pengurus PW GP Ansor sebagai proses pengkaderan di tingkat wilayah sehingga muncul kader-kader militan yang siap menjaga keutuhan NKRI dan Islam Ahlussunnah Waljama'ah sebagai Islam rahmatan lil'alamin.

Pengasuh Ponpes Darul Faizin, Ust. Rudhy Abdullah Faiz menyambut baik adanya kegiatan PKL ini semoga hubungan GP Ansor dan pondok pesantren terus berlanjut dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia Indonesia khususnya generasi mudanya.

Faisal Attamimi, instruktur PKL yang juga kandidat doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menekankan pentingnya kaderisasi bagi anggota GP Ansor di seluruh Indonesia. "Ini juga menjadi syarat bagi sahabat-sahabat untuk menjadi pengurus GP Ansor dan mendapatkan pengesahan dari pimpinan pusat. Kalau ada pengurus belum ikut kaderisasi makam SK kepengurusannya tidak akan dikeluarkan," katanya.

Demikian pula menurut Gus Luhfi Tomafi, kiai muda alumnus Al-Azhar Kairo, Mesir, ini menegaskan pentingnya peran GP Ansor di tengas arus global dengan maraknya ideologi trans nasional yang masuk ke NKRI yang acapkali mengundang ketegangan dengan mengusung semangat mengubah ideologi pancasila menjadi sistem khilafah.

"GP Ansor harus peka membaca gerakan-gerakan yang mengarah kepada disintegrasi bangsa" tegasnya. (Subro/Abdullah Alawi)


Terkait