Daerah

Ajak Muslimat NU Probolinggo Turunkan Angka Perkawinan Dini

Kamis, 4 Juni 2015 | 14:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) melibatkan pengurus Muslimat NU Probolinggo untuk turut berpartisipasi dalam menurunkan jumlah angka perkawinan dini di kabupaten setempat.
<>
Upaya ini tertuang dalam nota kesepahaman dalam bentuk MoU (Memorandum of Understanding) antara BPPKB Probolinggo dengan Muslimat NU Probolinggo tentang peningkatan usia nikah yang ideal dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi calon pengantin baru untuk mewujudkan keluarga sehat, sejahtera dan sakinah, mawaddah, warahmah.

Sebagai tindak lanjut dari MoU tersebut, BPPKB Probolinggo memberikan orientasi kependudukan dan KB kepada para pengurus harian Muslimat NU Probolinggo di Kantor PCNU Probolinggo di Desa Warujinggo Kecamatan Leces, Rabu (3/6).

Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang terdiri atas pengurus harian Muslimat NU Probolinggo ditambah Ketua Pimpinan Ranting Muslimat NU sekabupaten Probolinggo.

Kepala BPPKB Probolinggo Hj Endang Astuti mengatakan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan para pengurus Muslimat NU terhadap perkembangan kependudukan, dampak terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan sebab-sebab terjadinya pernikahan dini di masyarakat.

“Dengan kegiatan ini kami mengharapkan pengurus cabang dan ranting Muslimat NU memiliki wawasan yang cukup dan menjadi lebih terampil dalam mempromosikan program KB, khususnya pernikahan dini,” ungkapnya, Kamis (4/6).

Ketua Muslimat NU Probolinggo Nurhayati menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, kerja sama ini merupakan sebuah amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh Pemkab Probolinggo kepada para pengurus Muslimat NU Probolinggo.

“Karena sudah dipercaya, maka tentunya kami akan berusaha untuk melaksanakan amanah ini dengan sebaik-baiknya. Dalam setiap kegiatan Muslimat, kami akan sosialisasikan tentang pentingnya usia nikah ideal bagi kesehatan reproduksi. Semoga apa yang kami lakukan benar-benar bisa membantu dalam menurunkan jumlah angka perkawinan dini di kabupaten Probolinggo,” harapnya.  (Syamsul Akbar/Alhafiz K)


Terkait