Jombang, NU Online
Puluhan aktifis lintas agama ikut berdoa untuk korban tragedi kemanusiaan di Gaza Palestina. Doa bersama digelar di halaman Gereja Kristen Jawi Wetan Jombang, Jumat (23/11) malam.<>
Mereka berharap konflik kemanusian itu segera berhenti. Menurut mereka, konflik yang telah terjadi bertahun-tahun itu bukanlah konflik agama.
“Ini adalah masalah kedaulatan bangsa dari upaya penjajahan. Karena Yahudi, Nasrani dan Islam berada dalam satu rumpun agama Ibrahim, dimana salah satu ajarannya adalah hidup damai dan saling menghormati,“ ujar Pdt. Christian Muskanan, ketua Persekutuan Gereja dan Lembaga Injili (PGLII) Jombang seraya berharap berharap, Indonesia dengan masyarakatnya yang plural bisa menjadi aktor penting ikut menyelesaikan konflik ini.
Meski situasi jalur Gaza dan Tepi Barat, paska genjatan senjata telah berangsur normal. Namun dikatakannya, kedua belah pihak harus tetap didorong agar perdamaian yang bermartabat tetap terjadi.” Semua pihak seharusnya ikut terlibat secara aktif dalam penyelesaian konflik ini, termasuk PBB,” tambah Pdt. Sunardi dari Gereja Kristen Jawi wetan (GKJW) mengungkapkan.
Ditambahakannnya, perang selalu menyengsarakan banyak pihak. Korban dari pihak yang tidak bersalah pasti berjatuhan dan tidak ada satu agama pun yang menyuruh umatnya untuk membuat kerusakan. Menurut ketua Prasasti ini setiap agresi terhadap kedaulatan negara lain harus dicegah melalui cara damai tanpa kekerasan.
Aan Anshori dari Linkar Indonesia Untuk Keadilan (Link) mengatakan aksi para tokoh agama ini bertujuan menggugah keprihatinan semua kalangan atas tragedi konflik Israel dan Palestina ini.
“Parang harus dihentikan, perang banyak mengakibatkan kesengsaraan bagi semua umat beragama,” tandasnya.
Kegiatan aksi keprihatinan yang dilakukan lintas agama kemarin diakhiri dengan penyalaan lilin perdamaian dan doa bersama oleh para tokoh agama masing-masing.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman