Daerah

Anak, Buah Hati yang Harus Dilindungi

Selasa, 28 Maret 2017 | 16:01 WIB

Anak, Buah Hati yang Harus Dilindungi

Para narasumber dan jajaan tim gelatik Bulakamba

Brebes, NU Online
Kapolsek Bulakamba Kabupaten Brebes AKP Hartini menekankan pentingnya perhatian dan perlindungan terhadap anak. Meski demikian, masyarakat jangan jangan terlalu berlebihan menyikapi isu-isu terkait kekerasan dan penculikan anak. Berhamburnya berita hoax tentang penculikan anak, perlu di cek kebenarannya dan jika ada kejadian seperti itu, harus segera dilaporkan kepada yang berwajib.

Imbauan tersebut disampaikan Hartini di hadapan ratusan Fatayat NU Bulakamba yang mengikuti Pelatihan Gerakan Perlindungan Anak Indonesia dari Tindak Kekerasan (Gelatik), di aula Balai Desa Grinting Bulakamba, Ahad (26/3).

Masyarakat jangan mudah terprovokasi isu penculikan, apalagi sampai main hakim sendiri. Ketika ada sesuatu hal mencurigakan, koordinasikan dengan pihak berwajib,” ujar Harti.

Kepada anggota Fatayat, dia menyarankan agar tidak ikut-ikutan menyebarkan berita-berita "hoax" yang sumbernya tidak jelas. “Manfaatkan saja gajet kita untuk nge-share pengajian dan hal hal baik lainnya yang tentunya bisa menambah ilmu pengetahuan dan keimanan serta ketakwaan,” pesannnya.

Ketua PAC Fatayat NU Bulakamba Hj Eva Trisnawati mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan membangun gerakan nasional dari pusat hingga tingkat desa dalam menanggulangi tindak kekerasan pada anak. “Training Gelatik, akan mewadahi partisipasi Fatayat NU terhadap pemerintah dalam penanggulangan kekerasan terhadap anak,” ujar Eva. 

Senada, Kasi Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes Nakhiroh SKM mengapresiasi kiprah Fatayat NU Kecamatan Bulakamba untuk melatih para kadernya. Pasalnya, kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah menjadi isu internasional dan setiap kekerasan yang terjadi di Indonesia maupun daerah, rata-rata korbannya perempuan dan anak. 

Lewat kegiatan, menjadi bagian dari upaya pencegahan perlindungan terhadap perempuan dan anak. Karena di dalamnya ada sharing informasi kepada para pegiat sosial yang selanjutnya bisa membantu untuk mempromosikan kepada akar rumput. 

Selanjutnya, Nakhiroh berpesan agar para kader mengenali jenis-jenis kekerasan dan bisa melaporkan kalau ada kekerasan terhadap perempuan dan anak ke pelayanan perlindungan perempuan dan anak. “Jangan cuma jadi pelapor, namun juga pelopor,” tandasnya. (Wasdiun/Abdullah Alawi)


Terkait