Daerah

Ansor Jombang: Tiga Literasi untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0

Selasa, 19 Februari 2019 | 09:00 WIB

Ansor Jombang: Tiga Literasi untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0

Ketua PC GP Ansor Jombang, H Zulfikar Dawam Ikhwanto

Jombang, NU Online
Revolusi industri 4.0 diyakini akan berdampak serius terhadap berbagai lini kehidupan masyarakat. Revolusi yang salah satunya ditandai dengan perkembangan teknologi demikian cepatnya itu menuntut manusia harus memiliki kemampuan dan kelihaian tersendiri guna bisa mengimbangi perkembangan. Manusia sebagai objek perkembangan juga tak mungkin bisa menghindarinya.

Menyikapi kondisi ini, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur, H Zulfikar Damam Ikhwanto menyebut, setidaknya terdapat tiga literasi untuk bisa menghadapi perkembangan di atas, khususnya pada aspek dinamika informasi dan teknologi.

Pertama, kata dia, adalah literasi data. Literasi ini ia jabarkan dengan kemampuan seseorang dalam mengumpulkan fakta dan membaca fenomena yang terjadi, sehingga tidak mudah terpengaruh berita atau informasi tidak jelas. "Sehingga ia mampu mengetahui berita salah atau benar sesuai dengan fakta atau peristiwa," ucapnya kepada NU Online, Senin (18/2) malam.

Yang kedua yaitu literasi teknologi, literasi ini sangat penting dimiliki seseorang untuk bisa menyesuaikan diri sekaligus menggunakan kecanggihan dan kemajuan teknologi guna kepentingan kemanfaatan atau kemaslahatan. "Ini juga butuh kemampuan-kemampuan tersendiri," jelas pria yang kerap disapa Gus Antok ini.

Selanjutnya literatrasi yang ketiga, yakni literasi manusia. Dijelaskan, literasi ini adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara utuh, sehingga bisa menghindarkan dari ketersinggungan dan kekecewaan satu sama lain.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang itu meyakini, jika tiga literasi di atas dimiliki oleh masing-masing orang, terlebih para pemuda, revolusi industri 4.0 akan berdampak positif, karena mereka bisa mengimbangi laju perkembangan. (Syamsul Arifin/Muiz)


Terkait