Daerah

Ansor Sumbar Nyatakan Perang Dengan Narkoba

Senin, 18 Mei 2015 | 11:01 WIB

Jakarta, NU Online
Sebanyak 70 orang peserta Pelatihan Kepemimpinan Kader (PKD) GP Ansor Sumatera Barat menyatakan keresahannya atas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Peredaran narkoba sudah menjadi bencana yang amat mengerikan bagi generasi muda bangsa Indonesia. Mereka menyatakan bahwa pemuda NU akan terlibat aktif memutus jaringan mata rantai peredaran narkoba.
<>
Pernyataan itu diungkapkan peserta PKD saat penutupan PKD GP Ansor Sumatera Barat di Balai Latihan Transmigrasi, Padang, Ahad (17/5) sore.PKD yang dimulai sejak Sabtu (16/5) ini diikuti pelbagai utusan dari kabupaten Tanahdatar, Sijunjung, Pesisir Selatan, Agam, dan dari kota Pariaman. Sementara instruktur PKD selain dari GP Ansor Sumbar, juga dari PP GP Ansor Syarif Abu Bakar dan Armaidi Tanjung.

"Pernyataan perang terhadap narkoba ini dikeluarkan karena semakin banyaknya kalangan generasi muda negeri yang dihancurkan masa depannya. Betapa menyedihkan dan memprihatinkan, anak-anak muda bangsa ini dihancurkan masa depannya oleh narkoba. Sampai anak-anak sekolahan pun dibujuk dan diberi umpan agar menjadi pencandu narkoba," kata Ketua Kelas peserta PKD ini, Pebriyaldi.

Kami menolak generasi kami dihancurkan oleh pengedar, gembong, dan siapa pun yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba itu. "Untuk itu, Ansor mendukung aparat hukum dalam penindakkan dan penegakkan hukum terhadap tersangka pelaku narkoba ini. Mereka harus mendapatkan hukuman yang setimpal," kata Pebriyaldi yang pernah diamanahkan sebagai Ketua IPNU Kota Padang ini.

Wakil Ketua GP Ansor Sumbar Rahmat Tuanku Sulaiman mengancam kader Ansor yang terlibat dalam peredaran narkoba. Tiada ampun bagi  mereka yang terlibat. Mereka langsung diberhentikan sebagai kader Ansor. Apalagi kalau dia termasuk salah seorang pengurus Ansor, maka langsung diberhentikan juga.

"Sebagai organisasi pemuda NU, penyalahgunaan narkoba bagi kader Ansor pasti haram. Maka wajar kader Ansor perang terhadap narkoba. Apalagi jaringan narkoba ini melibatkan pihak asing yang sengaja ingin menghancurkan generasi Indonesia mendatang," kata alumni pesantren Nurul Yaqin, Ringan-Ringan, Padangpariaman.

Di bagian lain, Rahmat menyebutkan selain adanya jaringan global, peredaran narkoba juga disebabkan semakin longgarnya pengawasan orang tua terhadap anak-anak. Banyak anak-anak kecanduan narkoba akibat kelengahan orang tua dalam mengawasi anaknya. Selain itu, selalu memenuhi permintaan si anak tanpa melakukan kontrol terhadap apa yang sudah diberikan.

"Dengan dalih kasih sayang, apa pun yang diminta si anak, dipenuhi. Ada orang tua, apa pun yang diminta anak diberikan, sekalipun yang dimintanya belum sesuai dengan tingkat usia maupun kebutuhan yang standar," tutur Rahmat ini. (Red Alhafiz K)


Terkait