Daerah

Awal Muharram, Nahdliyin Cigadung Gelar Pawai Obor dan Shalawat

Kamis, 21 September 2017 | 14:29 WIB

Bandung, NU Online
Warga NU di Cigadung, Kota Bandung, Jawa Barat, mengisi malam tahun baru hijriah dengan kegiatan positif. Selain pawai obor, mereka juga menggelar majelis shalawat dan pengajian yang dihadiri sejumlah tokoh setempat.

Kota Bandung sejak sore hingga malam diguyur hujan yang cukup deras. Meski demikian, dinginnya udara pada Rabu (20/9) malam itu tidak menyurutkan mereka untuk memenuhi jalan-jalan, masjid, dan lapangan. Nahdliyin Cigadung juga mengadakan "Kecamatan Bershalawat" dengan menghadirkan KH Maftuh Kholil (Ketua PCNU Kota Bandung) dan Habib Umar bin Husein Assegaf Majalaya (Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat).

KH Maftuh Kholil dalam pidato sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk melestarikan budaya baik Islam di Nusantara. Menurutnya, peringatan semacam ini mesti terus dipelihara karena di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur dan semangat dakwah, meski tradisi ini kerap mendapat tuduhan bid'ah oleh sebagian kelompok.

Ia juga bercerita tentang masa kecilnya yang akrab dengan bubur Syura tiap memasuki bulan Muharram. Namun, belakangan tradisi pembuatan bubur itu terasa tak dikenal lagi.

"Kita harus tahu penyebab hilangnya kegiatan Syura dan bubur tersebut. Para, penjual bubur sudah ada dimana-mana, mereka berjualan sepanjang siang dan malam, maka tidak heran bubur Syura tidak laku lagi. Tapi penyebab kedua adalah penyebab yang lebih penting dan patut kita sampaikan pada umat, hilangnya membuat bubur Syura itu diakibatkan karena banyaknya orang yang secara sistematis ingin menghapus budaya islami di Nusantara," tuturnya. (Red: Mahbib)


Terkait