Kijang, Bintan, NU Online
Bahaya perzinahan bukan semata-mata kejangkitan penyakit AIDS, tetapi lebih besar daripada itu adalah hilangnya rasa malu, kata mubalih KH Anwar Sanusi.
Pezinah kehilangan rasa malu, lalu menganggap segala dosa adalah kecil, dan itulah bahaya lebih besar yang sebenarnya dari perzinahan, kata Kiai Anwar dalam khutbah Nuzulul Qur’an bertepatan dengan Safari Ramadhan 1427 H Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Ismeth Abdullah dan Muspida Kepri, bersama Bupati Bintan Ansar Ahmad dan Muspida Bintan, di Masjid Raya Nurul Imam, di Kijang, Kabupaten Bintan, Selasa malam.
<>Oleh karena itu, perzinahan dilarang dalam masyarakat madaniah--tatanan masyarakat yang berlandaskan konsep Islam yang antara lain mengatur kehidupan keluarga, ekonomi dan sosial agar tidak semata-mata menujukan kehidupan di dunia melainkan sampai ke alam baka.
Dikatakan, dalam masyarakat madaniah, bukan seberapa besar rejeki yang diterima yang terpenting, melainkan rejeki yang diperoleh itu halal sehingga membawa berkah bagi diri pribadi, keluarga dan keturunan.
Mubaligh asal Jawa Barat yang kini bermukim di Jakarta tersebut mengemukakan, ciri lain dari masyarakat madani adalah orangtua dilarang mengggugurkan janin karena membunuh anak merupakan perbuatan paling kejam.
Dalam ceramahnya, Kiai Anwar mengajak kaum muslimin dan muslimat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Swt, mencintai Nabi Muhammad SAW, membaca Al Qur’an, dan mendidik anak-anak dengan ajaran Islam agar menjadi bagian dari masyarakat Qur’ani.
Anak-anak harus dibentengi dengan moral dan agama sebab dewasa ini serbuan film yang merusak moral melalui tayangan televisi sudah masuk ke kamar-kamar ibu, dan ketika dilarang, anak-anak dengan mudah mendapatkannya di internet.
Dalam membangun perekonomian keluarga, ia mengajak umat Islam untuk mengembangkan ekonomi syariah ketimbang taat beribadah tetapi mempraktikkan ekonomi kapitalis.
Ekonomi syariah, ujar mubalih yang pernah berceramah di Italia itu, kini sedang digandrungi dunia Barat antara lain di Jerman, Kanada dan Prancis. (ant/mkf)