Jombang, NU Online
Dusun Kopen Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng Jombang Jawa Timur ditimpa musibah tanah longsor beberapa waktu lalu. Sekitar 14 warga korban dan 27 kepala keluarga masih menunggu realisasi relokasi seperti dijanjikan Pemprov Jatim.
<>
Ketua PC Fatayat NU Jombang yang hadir pada peringatan 40 hari tragedi Ngrimbi tersebut mendatangi para keluarga korban. "Kepada mereka telah diberikan santunan yang berhasil dihimpun warga Fatayat NU," kata Ema Umiyyatul Chusnah, Kamis (13/3).
Dalam kegiatan tersebut Ning Ema, sapaan akrabnya, menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga.
"Para korban adalah pegiat Fatayat, Muslimat dan jam'iyah Nahdlatul Ulama yang tulus, memiliki dedikasi serta berkhidmat untuk umat tanpa pamrih," katanya. "Sehingga kami merasa sangat kehilangan kader terbaik," lanjutnya.
Karena itu, musibah Ngrimbi menjadi salah satu perhatian dari PC Fatayat NU Jombang dalam rangka meringankan beban para korban tanah longsor. "Termasuk percepatan relokasi agar warga tidak dihinggapi perasaan waswas," katanya.
Pada saat yang sama hadir juga Wakil Bupati Jombang, Ny Hj Mundjidah Wahab. Kepada para korban, Wabup menandaskan bahwa upaya mendorong terealisasinya relokasi telah dilakukan Pemkab Jombang.
"Karena musibah tanah longsor di Ngrimbi masuk bencana nasional, maka alokasi dana menjadi wewenang Pemerintah Propinsi Jawa Timur," kata Bu Mun, sapaan akrabnya.
Namun ternyata pada saat yang tidak lama terjadi musibah meletusnya Gunung Kelud di Kediri. "Hal ini memaksa pihak Pemprov Jatim harus mengalokasikan dana bencana ke Kediri," katanya.
Dan pihak Pemkab Jombang sendiri terus meminta Pemprov Jatim untuk segera merealisasikan bantuan untuk warga Ngrimbi seperti dikanjikan Gubernur Jatim.
"Dan bila ternyata jawaban dari propinsi masih lama, pihak Pemkab Jombang akan segera mengalokasikan dana untuk keperluan relokasi tersebut," kata Ketua 1 PW muslimat NU Jatim ini. (Syaifullah/Abdullah Alawi)