Ketua PCNU Kota Bandar Lampung Ichwan Adji Wibowo mengingatkan bahwa masjid jangan hanya dimaknai sekadar sebagai tempat beribadah semata. Namun masjid juga harus dipahami sebagai sumber inspirasi, pusat harakah dan basis penjagaan akidah.
Hal ini disampaikannya di depan peserta pelatihan kader muharrik dan dakwah NU masjid-masjid dan mushala se-Kota Bandar Lampung di Masjid Syuhada di kawasan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur, Ahad (27/5).
"Kita harus menolak masjid masjid digunakan untuk urusan yang tidak maslahat, bahkan berpotensi menimbulkan mafsadat (kerusakan). Kita tidak boleh lagi mendengar mimbar-mimbar masjid digunakan untuk menyampaikan ujaran provokatif, ujaran kebencian, hasutan, dan kampanye politik praktis. Umat harus berani menolak," tegas Adji, sapaan akrabnya.
Senada dengan Adji, ketua panitia pelaksana kegiatan, Kusaeri, menegaskan bahwa untuk optimalisasi fungsi masjid serta menjaganya dari penyalahgunaan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab maka PCNU Kota Bandarlampung menggelar kegiatan tersebut.
“Pelatihan ini dimaksudkan untuk melahirkan para kader muharrik (penggerak) dan dakwah NU yang mampu memakmurkan masjid sekaligus dapat menggerakkan jamaah agar mengoptimalkan fungsi masjid di lingkungannya masing-masing,” jelas Kusaeri.
Ia juga berharap para muharrik masjid se-Kota Bandar Lampung pada akhirnya akan menjadikan masjid-masjidnya sebagai pusat persemaian Islam Rahmatan lil Alamin.
Pelaksanaan pelatihan kader Muharrik dan dakwah NU kali ini melibatkan tiga MWC NU sekaligus yakni MWC NU Teluk Betung Timur, Teluk Betung Selatan dan Teluk Betung Barat. Total jumlah peserta sebanyak 78 orang yang merupakan para perwakilan para takmir masjid di masing-masing ranting NU dari tiga kecamatan tersebut.
Sebelumnya, PCNU Kota Bandarlampung juga sukses melaksanakan kegiatan serupa di Kecamatan Kemiling yang merupakan rangkaian kegiatan Semarak Ramadhan 1439 H. (Muhammad Faizin)