Brebes, NU Online
Pemerintah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berkomitmen untuk memberi perhatian khusus terhadap penyandang disabilitas melalui program Inklusif. Salah satu wujudnya adalah pembuatan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang penyandang disabilitas, penyusunan kelompok kerja penyandang disabilitas, dan penganggaran yang memadai untuk memfasilitasi manusia berkebutuhan khusus itu.
Demikian disampaikan oleh Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti saat beraudiensi dengan Pimpinan Wilayah (PW) LP Maarif NU, Jawa Tengah dan Unicef di Pendopo Kabupaten Brebes, Senin (25/3).
Dalam kesempatan itu, Bupati Hj Idza juga menyampaikan apresiasi terhadap PW LP Ma'arif Jawa Tengah dan Unicef yang telah mempercayakan intervensi pendidikan inklusif di Kabupaten Brebes. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Brebes bisa mencontoh pengalaman daerah lainnya yang telah menyelenggarakan pendidikan inklusif, yakni Kebumen, Banyumas dan Kabupaten Semarang.
"Kami akan melakukan kunjungan ke ketiga Kabupaten itu bersama tim, untuk mempercepat Brebes menjadi kabupaten inklusif," terang Idza.
Sementara itu, Ketua PW LP Ma'arif NU Jawa Tengah, R Andi Irawan menegaskan bahwa pendekatan inklusi dipahami sebagai layanan pendidikan yang membuka kesempatan bagi anak berkebutuhan khusus untuk belajar di sekolah atau madrasah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya.
“Sekolah atau madrasah menyediakan program pendidikan yang layak, menantang, tetapi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan setiap murid maupun bantuan dan dukungan yang diberikan oleh para guru, agar anak-anak berhasil,” urainya.
PW LP Maarif NU Jawa Tengah sejak tahun 2013 sudah mengelola 5 madrasah inklusif, hasil kerjasama dengan berbagai pihak. Sedangkan kerjasama dengan Unicef telah berlangsung sejak tahun 2015.
"LP Maarif NU Jawa Tengah selanjutnya menginisiasi terbentuknya Pokja (kelompok kerja) Inklusif di Kabupaten Semarang dan Kebumen serta bermitra dengan Pokja Kabupaten Banyumas yang baru saja terbentuk," pungkasnya. (Wasdiun/Aryudi AR).