Demak, NU Online
Bupati Demak H Moch Dachirin Sa’id mengajak para ulama dan umara (pemimpin) se-Kabupaten Demak untuk mengembalikan daerah mereka sebagai “Kota Wali”, yakni pusat pengembangan agama dan pendidikan karakter di Pulau Jawa.
<>
Di hadapan 450 peserta Forum Silaturrahim Ulama-Umara yang diadakan di pendopo kabupaten, Jumaat (14/3) malam, Bupati Demak memohon restu pada para kiai yang hadir tentang rencana pemerintah kabupaten untuk mendirikan perguruan tinggi baru.

“Untuk meningkatkan SDM (sumber daya manusia) kami beserta kawan-kawan muspida berencana mendirikan perguruan tinggi akademi komunitas negeri, yang berbudaya, bermutu serta berkarakter,” tutur Dachirin.

Pendirian perguruan tinggi ini merupakan di antara upaya pemkab Demak dalam hal peningkatan pendidikan selain melalui lembaga nonformal, juga lembaga formal.

“Dengan melanjutkan dan menghormati para leluhur serta jejak para wali di antaranya Sunan Kali Jaga dan Raden Fattah Sultan Demak, maka Demak harus menyatu antara ulama dan umara,” katanya

Bupati menganggap keberhasilan pendidikan karakter yang berladaskan agama akan menghindarkan masyarakat dari perilaku tidak etis, seperti maraknya politik uang setiap musim pemilihan umum tiba.

Acara silaturrahim ini juga dihadiri Habib Ja’far Shodiq Al Musawa dari Semarang, Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, Rais Syuriyah PCNU Demak KH Alawy Mas’udi, dan para kiai sepuh serta para pejabat daerah di Kabupaten Demak. (A Shiddiq Sugiarto/Mahbib)