Bupati Wonogiri Harapkan Keterlibatan Ulama dalam Pemerintahan
Sabtu, 6 Juni 2015 | 14:00 WIB
Wonogiri, NU Online
Bupati Wonogiri berharap para ulama terlibat dalam sistem pemerintahan. Hal ini diungkapkan saat menyampaikan sambutannya di pengajian akbar dalam rangka hari lahir ke-89 NU, Jum’at malam (5/6) di kantor PCNU Kabupaten Wonogiri dengan menghadirkan KH A. Hasyim Muzadi.
<>
Tampak hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Wonogiri, Yuli Handoko, Ketua MUI Kabupaten Wonogiri, KH Abdul Aziz Mahfuf, Ketua FKUB H.Sutopo Broto dan tokoh masyarakat Wawan Setyo Nugroho serta Budisena.
Dalam sambutannya, Bupati Wonogiri menyampaikan bahwa dengan semangat hari lahir NU dan hari lahir Pancasila ini akan lebih merekatkan diri dalam bingkai NKRI dibawah ridha dan doa para ulama.
“Problema kita adalah, ulama saat ini belum masuk dalam sistem pemerintahan, karenanya dengan ketokohan seperti yang dimiliki Kiai Hasyim Muzadi, saya harapkan dapat mewarnai kebijakan terhadap arah bangsa ini, sehingga jika Indonesia disentuh dari para alim ulama maka ini adalah sentuhan dari Allah bukan manusia semata,” harapnya.
Acara peringatan harlah ke-89 NU di Kabupaten Wonogiri digelar bersamaan dengan peresmian Gedung PCNU Kabupaten Wonogiri yang berlokasi di Klampisan Selogiri.
Ketua panitia H A Farid menyampaikan bahwa kegiatan Pengajian Akbar merupakan puncak acara dari berbagai rangkaian kegiatan yang telah digelar.
“Sebelumnya pada tanggal 25 Mei kami menggelar kegiatan pengobatan gratis kepada warga masyarakat Desa Geneng Kecamatan Bulukerto, dilanjutkan dengan kegiatan seminar sehari pada tanggal 31 Mei dengan menghadirkan Wakapolres Wonogiri, Muhammad Fachrudin. Dan pada tanggal 2 Juni digelar jalan santai untuk umum yang diikuti sebanyak 570-an peserta,” terangnya.
Dalam tausiahnya KH A Hasyim Muzadi menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pembaharuan adalah bukan pada ajarannya akan tetapi penyampaian dan cara memahamkannya. Hasyim Muzadi juga menekankan pentingnya menyampaikan ajaran dengan arahan yang benar disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar.
KH Hasyim Muzadi juga menyampaikan tentang iman, ibadah, dan muamalah. “Hanya dengan ibadah, iman akan berkembang dan tidak akan berkembang iman itu jika hanya dengan mendapatkan informasi,” terangnya. Hasyim Muzadi menyatakan bahwa internet itu penting akan tetapi hanya sebatas informasi.
”Internet itu penting tapi sekedar informasi, informasi itu tidak bisa masuk ke dalam hati kalau tidak ada guru, belajar ilmu dari guru dengan ilmu dari internet itu beda. Kalau dari guru keluar dari lisan didorong dari hati dan ruh maka akan menjadi baik,” tegasnya.
Lebih lanjut diterangkan bahwa dalam muamalah dikenal adanya hubungan masyarakat dan hubungan kenegaraan.
“Iman dan ibadah yang tidak tembus pada muamalah ini akan bikin bangkrut umat islam,” terangnya. Karenanya ia berharap umat Islam tidak hanya memiliki iman, menjalankan ibadah namun juga harus melaksanakan muamalah baik dengan masyarakat maupun dengan kenegaraan agar tercipta kedamaian dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. red: mukafi niam