Way Kanan, NU Online
PC GP Ansor Way Kanan, Lampung berkomitmen menciptakan kader militan dan tangguh. Beberapa hal untuk mencapai tujuan itu ialah menambahkan ujian caraka malam dan melewati api dalam kaderisasi Ansor.
"Yang cukup ekstrim biasanya dilakukan dalam kaderisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Kader Ansor sebagai komando Banser layak memahami apa yang dirasakan dan bagaimana jalan ditempuh menjadi Banser," ujar Ketua PC GP Ansor Way Kanan, Lampung Gatot Arifianto, di Blambangan Umpu, Senin (13/3).
Bergabung dengan Ansor adalah pilihan. Ketika sudah memilih tentu harus berani mengambil resiko.
"Jangan sekali-kali menggunakan pakaian Ansor sebelum melewati ujian melewati api dengan mata terbuka atau melewati pecahan kaca dengan mata tertutup. PC GP Ansor Way Kanan tidak akan menciptakan kader-kaderan, tapi kader yang benar-benar kader, yang mau berbuat setelah berbai'at," kata praktisi Hyponisi dan Neo Neuro-Lingusitic Programing itu lagi.
Melalui PAC GP Ansor Blambangan Umpu dan Negeri Agung, PC GP Ansor Way Kanan menggelar Pendidikan Kepemimpinan Dasar Ke VI (enam), di Gedung PCNU Way Kanan, jalan lintas Sumatera, Kampung Tiuh Balak I, Kecamatan Baradatu.
Sebelum berbaiat, Gatot meminta diadakan ujian caraka malam yang sebenarnya tradisi Banser bagi calon kader Ansor. Upaya itu untuk mengetahui pemahaman calon kader terhadap materi disampaikan saat mengikuti PKD serta seberapa besar niat dan tekad menjadi kader Ansor.
Selesai caraka malam, mantan Wakasatkorcab Banser Way Kanan yang juga aktivis Gusdurian Lampung itu menanyakan ulang kesanggupan calon kader menjadi bagian Ansor.
Gatot dan sejumlah pengurus PC dan PAC melarang calon kader telah mengikuti PKD dan caraka malam mengikuti prosesi bai'at jika tidak sanggup berkhidmat untuk organisasi.
Calon kader menyatakan sanggup dan ikhlas berkhidmat untuk Ansor diperkenankan menyucikan diri untuk mengikuti prosesi bai'at dipimpinan jajaran syuriah PCNU Way Kanan Kiai Kodiran dan Pengasuh Pesantren Hidayatus Salafiyah Muhammad Yunus Hasyim (Gus Yunus). Ujian lain pasca mengikuti prosesi bai'at ialah melewati kobaran api dengan membawa bendera merah putih, NU dan Ansor guna mengetahui sejauhmana kader siap berbuat bagi organisasi.
Sejumlah peserta merespon positif cara kaderisasi Ansor Way Kanan sehubungan membuka pola pikir mengenai organisasi itu, wawasan kebangsaan hingga rasa percaya diri.
"Banyak hal baru saya temukan dalam kaderisasi ini dan tentu saja banyak manfaat bisa saya ambil. Melewati api menyala sudah pasti panas. Tapi dengan keyakinan itu bisa dilalui," ujar Muhammad Syauri dari Pakuan Ratu.
Hadir dalam kegiatan menghasilkan 25 kader tersebut secara bergiliran dan menyampaikan materi, Ketua PCNU KH Nur Huda, Wakil Ketua NU Darul Hafiz, Gus Yunus, Ketua KNPI Andi Oktoviandi, Wakil Ketua Hasyim Asyari, Seketaris PC Eko Wahyudi, Bendahara PC Abdullah Candra Kurniawan dan Kasatkorcab Banser Bambang Setyo.
Terlihat pula Wakil Ketua PC Ansor Basuki Rahmat, Ketua PAC Pakuan Ratu Bakti Ghozali, Ketua PAC Negara Batin Hozin Munir, Ketua PAC Blambangan Umpu Zainal Abidin, Ketua PAC Negeri Agung Ahmad Nursalim, Ketua PAC Rebang Tangkas Arif Makhfudin dan sejumlah anggota Banser Baradatu, Rebang Tangkas dan Negeri Agung. (Andri Suhendri/Fathoni)