Temanggung, NU Online
Partisipasi warga, khususnya pemilih pemilu pada tahapan pemilihan kepala daerah sangatlah penting. Upaya sosialisasi mutlah diperlukan demi mendongkrak keikutsertaan mereka dalam menentukan calon pemimpin di masa mendatang.
Karenanya, Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Temanggung, Jawa Tengah dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten setempat menggelar sosialisasi pilkada 2018. Kegiatan berlangsung di aula kampus dan dihadiri ratusan mahasiswa-mahasiswi dan civitas akademika, Senin (26/3).
Sosialisasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung tahun ini menjadi agenda KPU Temanggung untuk menyasar pemilih pemula yang lebih idealis dan rasional.
H Moh Baehaqi, selaku Ketua STAINU Temanggung menyampaikan bahwa civitas akademika STAINU menjadi penentu kesuksesan pilkada serentak.
Dalam penelitian yang dilakukan, Baehaqi mengemukakan bahwa partisipasi warta Temanggung di Pilkada sejak 2008 dan 2013 sangat tinggi. “Akan tetapi pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah di tahun 2013 justru rendah,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa disertasi yang sedang disusun di program doktor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta juga mengkaji Pilkada yang mendapatkan sejumlah temuan. "Adanya sosialisasi pilkada 2018.ini semoga memberi efek positif,” katanya.
Demikian pula dirinya berharap pilkada di Temanggung dapat berjalan tertib, lancar dan pemimpin yang terpilih mendapat ridha dan keberkahan dari Allah Swt. “Semoga sukses tanpa ekses," ujarnya.
Pihaknya juga mengajak civitas akademika di kampusnya untuk tidak golput. "Semoga pertemuan siang ini membuahkan hasil. Terutama mahasiswa dan bapak ibu dosen bisa mengembangkan di wilayahnya masing-masing," harapnya.
Komisioner KPU Temanggung Dwi Wiwik Handayani mengajak seluruh mahasiswa dan mahasiswi STAINU Temanggung untuk menjadi pemilih cerdas. "Jangan jual suara. Kita harus berprinsip wani milih wani nagih. Artinya nagih itu nagih janji para pasangan calon yang sudah dijanjikan saat kampanye," bebernya.
Dirinya mengingatkan agar peserta sosialisasi menolak politik uang. "Money politics itu memang susah dihilangkan, tapi harus dilawan dan diminimalkan dari hal-hal sepele utamanya dari diri kita sendiri," jelasnya.
Sesuai ruh Pilkada Serentak, ia mengajak warga kampus ini menyukseskan seluruh tahapan yang ada dan bebas politik uang, bebas hoaks, bebas provokasi isu SARA. "Mari kita sukseskan Pilkada Serentak 2018 ini dengan becik tur nyenengke,: katanya.
“Kita juga berharap dan berdoa berdoa semoga pilkada sukses tanpa ekses," pungkasnya. (Ibda/Ibnu Nawawi)