Daerah

Demo, PMII Subang Nilai 21 Anggota DPRD Pembohong

Kamis, 4 September 2014 | 06:01 WIB

Subang, NU Online
Aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) mewarnai prosesi pelantikan DPRD Subang, Rabu (3/9). Puluhan massa PMII yang mendapat pengawalan ketat pihak keamanan dengan berorasi di pintu gerbang masuk DPRD.
<>
Ketua Pengurus Cabang PMII Subang Saeful Imron mengatakan, aksi tersebut merupakan sikap yang harus disampaikan kepada seluruh anggota DPRD yang dilantik hari ini. Menurutnya, sebanyak 21 orang yang kembali menjabat anggota DPRD sudah melakukan pembohongan karena tidak terbukti memberikan kesejahteraan kepada masyarakat.

“Untuk itu kami minta ke 29 anggota DPRD yang baru untuk tidak mengikuti jejak para pendahulunya,” tandasnya.

Ia mendesak agar anggota DPRD Subang yang diambil sumpahnya tersebut harus bisa menjalankan fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan yang berpihak kepada rakyat. “Jangan sampai mereka kembali melakukan pembohongan kepada masyarakat. Jalankan tugasnya sesuai dengan tupoksinya masing-masing,” tegasnya.

Mereka berorasi dengan melakukan aksi teatrikal. Aksi sempat memanas karena massa yang hendak masuk dan bertemu dengan pimpinan DPRD dihadang oleh puluhan aparat keamanan dari Polres Subang.

Ketegangan mulai terlihat saat massa meluapkan kekecewaannya dengan membakar ban bekas. Belum juga api dinyalakan, pihak keamanan segera merebut ban bekas dan bensin yang siap di bakar tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, massa PMII yang sudah terlanjur emosi akhirnya membakar spanduk yang mereka bawa dengan bertuliskan “Selamat Datang Para Pembohong”.

Kericuhan pecah saat salah seorang massa melemparkan bensin kedalam api. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan antara aparat dengan mahasiswa PMII tersebut. Tiga diantaranya diamankan pihak kepolisian, yakni Toto Taufik Munajat, Kusnadi dan Saeful Imron. Setelah dilakukan negosiasi, mereka akhirnya dibebaskan.

“Kami datang ke sini dengan damai dan baik-baik, kenapa pak polisi yang tugasnya memberi kenyamanan justru bertindak represif,” ujar salah seorang massa, Subhi Munir yang mengalami pemukulan dan gigitan salah seorang anggota polisi. (Ade Mahmudin/Mahbib)


Terkait