Daerah

Dialog Politik Warnai Harlah IPNU-IPPNU

Senin, 30 Maret 2009 | 07:58 WIB

Tegal, NU Online
Meski NU bukan organisasi politik, tapi sebagai pelajar NU pendidikan politik mutlak diperlukan. Pasalnya, bila anggota IPNU-IPPNU buta politik, maka akan mudah terombang-ambingkan oleh situasi dan kondisi perpolitikan Indonesia.

“NU bukan organisasi politik, tapi tidak berarti Nahdliyin harus buta politik,” tutur Pembina IPNU-IPPNU PAC Talang Kab. Tegal Jateng Ustad Haji Rosikhin saat menyampaikan sambutan Dialog Politik dalam rangka Harlah IPNU-IPPNU tingkat PAC Talang di Gedung NU Talang, Desa Pegirikan Kec. Talang Tegal Ahad (28/3) kemarin.<>

Rosikhin memandang dialog politik saat ini tepat, karena pelajar NU bisa menerima langsung pendidikan politik tersebut dari nara sumber yang tepat yakni para politikus. “Acara ini bisa menambah wawasan dan menentukan sikap politik yang sesuai dengan nafas NU,” ujarnya.

Dalam dialog yang mengusung tema Krisis Kepercayaan tersebut, menghadirkan nara sumber Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil IX Nomor urut 2 H.. Ikhsan Abdullah SH MH, Caleg DPR RI Dapil IX No. 4 H. Syamsul Bakhri dan Caleg DPRD Kab. Tegal Dapil V No. 5 Ahmad Zaelani. 

Menurut Ikhsan Abdullah, krisis kepercayaan timbul tidak hanya dibumi Indonesia saja tapi krisis tersebut sudah mengglobal. Sebagai contoh, di Thailand dalam 6 bulan sudah ganti 2 perdana menteri. Di Mesir, rakyat tidak lagi percaya pada pemerintahnya. Dan Amerika pun rakyatnya tidak lagi percaya pada George W. Bush akibat menghamburkan uang Negara untuk biaya perang.

Ketidakpercayaan, ini terutama terdorong oleh tatanan ekonomi kapitalisme. “Geo politik internasional keliru menatanya sehingga kini telah berubah ke tatanan ekonomi syariah, yang ternyata sangat afdol untuk rakyat,” ucap Ikhsan.

Sementara Syamsul Bakhri melihat ketidakpercayaan masyarakat akibat proses perjalanan pembangunan di negara kita tidak  fair. “Kalau prosesnya saja sudah tidak fair, otomatis outputnya tidak baik juga,” gugat Syamsul.

Ahmad Zaelani memandang ketidakpercayaan kepada Anggota Dewan karena Wakil rakyat itu telah berbuat ‘selingkuh’. Fungsi Dewan selaku legislator, budgeting dan controlling ternyata tidak pro rakyat, malah rakyat di selingkuhi. “Selingkuh dewan itu bisa dengan eksekutif atau dengan kontraktor,” tuding Zaelani.

Harlah IPNU ditandai dengan Pemotongan Tumpeng dan Doa Keselamatan. Pemotongan tumpeng dilakukan oleh Pembina IPNU PAC Talang H. Rosikhin diserahkan kepada Ketua PAC IPNU Talang Hery.

Selain  dialog politik, Harlah juga dimeriahkan dengan berbagai lomba yang telah dilaksanakan pada Ahad (22/3) lalu. Diantaranya lomba Tumpeng Juara 1 Kelompok Mbah Timah, juara 2 Klp Gede Giri dan Juara 3 Klp KH Abdul Kholid.

Untuk lomba Cerdas Tangkas IPNU-IPPNU Juara 1 dimenangkan Kelompok Mbah Fadli, juara 2 klp Mbah Said dan Juara 3 klp Gede giri. Sedangkan Lomba Lintas Alam juara 1 dimenangkan regu 5, juara 2 regu 6 dan juara 3 regu 1.

Disamping itu, dipilih personalia IPNU-IPPNU yang meliputi IPNU teladan Fuad Hasan, Tergiat Ghozali dan Terfavourit Syaefudin Zuhri. Untuk IPPNU teladan diraih Ika Amalia, Tergiat Rokhyati dan Terfavourit Zahro Biyu Mabsusah. (was)


Terkait