Daerah

Diwarnai Spanduk Parpol, Konfercab NU Banyumas Bersih dari Kepentingan Politik

Ahad, 10 Desember 2017 | 13:29 WIB

Banyumas, NU Online
Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama Kabupaten Banyumas berlangsung ketat, Ahad (10/12). Apalagi, 2017-2018 merupakan tahun politik.

"Tidak bisa dipungkiri memang, ada kental terasa nuansa politik dzohiron wa bathinan (lahir batin). Artinya, secara lahir terlihat dari banyaknya spanduk berbagai pihak, secara batin tentu bisa dirasakan 'kepentingannya' masing-masing pihak," kata Ketua Konfercab, H. A. Luthfi Hamidi.

Meski demikian, pria yang juga Rektor IAIN Purwokerto itu menjamin, Konfercab NU Banyumas bebas kepentingan politik. Ramainya spanduk bahkan dari partai politik, menurutnya, hanya bukti bahwa NU ada di mana-mana. Termasuk karangan bunga dari beberapa balon cabup/cawabup pilkada Banyumas.

"Saya dan panitia Konfercab menjamin seribu persen, agenda lima tahunan ini bersih dari kepentingan politik. Murni, semua mengacu dan berpijak penuh pada AD/ART organisasi dan berpegang teguh pada etika dan akhlakul karimah," katanya lagi.

Terkait spanduk partai politik, Luthfi menjelaskan bahwa itu bukan hal yang aneh. Karena, secara terbuka panitia memang mengundang semua partai politik. Karena, menurutnya, NU sebagai organisasi yang memiliki peran dan posisi penting bagi bangsa harus mampu bekerjasama dengan semua pihak.

"Tahun 2018 pilkada Banyumas. Tahun 2019, pilpres dan pileg. Jadi, kami pikir ini hanya dinamika tampak luar. Secara esensi, kami tetap sadar bahwa marwah NU di atas segala-galanya," kata Luthfi lagi.

Sekretaris Konfercab, Abdul Aziz Muhaimin menjelaskan pemilihan ketua tanfidziyah dan syuriyah merupakan agenda utama. Konfercab yang berlangsung di Pesantren Al Ma'mur ini dihadiri sediktnya 1.500 orang perwakilan Majelis Wakil Cabang (MWC). Total 27 MWC, pengurus PCNU, badan otonom dan Ranting NU (tingkat desa) sebanyak 364 se-Banyumas.

"Rais Syuriah KH Chariiri Sofa memberikan khutbah iftitah. Perwakilan PWNU, PBNU juga hadir. Agenda lain ada bahtsul masail dan pembahasan organisasi dan lain-lain," kata Muhaimin.

Secara umum, kata Muhaimin, sedikitnya muncul 5 nama yang maju tanfidziyah. Masing-masing, KH Maulana Ahmad Hasan (Gus Hasan), H Ridwan, Sabar Munanto, Ahsin Aedi Fanani dan Muhyidin. Kelima orang tersebut sebelumnya sudah melakukan perkenalan secara personal ke MWC. (Ahda Rujito/Kendi Setiawan)

 


Terkait