Banyumas, NU Online
Puluhan kader Fatayat Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah terlihat begitu antusias, serius, dan penuh konsentrasi, kedua tangannya memegang benang wol dan kain putih yang sudah dijepit dengan pembidang. Perlahan-lahan, benang di tangannya itu mulai dirajut di atas kain, membentuk berbagai macam pola.
Demikian suasana pelatihan membuat kerajinan tangan (headcraft) taplak sulam yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Ahad (9/12) siang di Aula SMA Ma'arif NU Ajibarang.
Ketua Fatayat Ajibarang Ida Yulianti menjelaskan, pelatihan tersebut digelar untuk mengasah kreatifitas dan ketrampilan kader-kader Fatayat. Selain itu, juga untuk mendorong terciptanya industri kreatif bagi kader-kader Fatayat di Ajibarang.
"Saat ini, industri kreatif memiliki pasar yang menjanjikan. Sebuah barang yang terlihat biasa, namun bernilai ekonomi lebih apabila sudah menjadi sebuah kerajinan tangan," katanya kepada NU Online.
Hal tersebut lanjut Ida, tergantung pada sumber daya manusianya atau kreatifitas orang untuk menjadikan barang-barang biasa menjadi bernilai ekonomi luar biasa.
"Kami mendorong anggota Fatayat di Ajibarang khususnya untuk terus mengembangkan kreativitas, membuat industri kreatif agar bisa membantu perekonomian keluarga," jelas perempuan asal Desa Darmakradean Ajibarang itu.
Salah satu peserta pelatihan dari dari Desa Banjarsari Rima Mutaqin mengaku senang bisa mengikuti pelatihan ini, selain bisa mendapatkan ilmu dan keterampilan juga bisa menjadi motivasi untuk memulai usaha di bidang kerajinan. "Saya menjadi termotivasi kembali untuk memulai usaha di bidang kerajinan tangan," tegasnya.
Tak hanya berlatih membuat taplak sulam, siang itu mereka juga berlatih membuat bros dan tempat jarum pentul dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar mereka. Pelatihan headcarft siang itu juga dirangkai dengan pelatihan administrasi yang diikuti oleh perwakilan 15 ranting Fatayat NU se Kecamatan Ajibarang. (Kifayatul Ahyar/Muiz)