Jombang, NU Online
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan huruf sebagai unsur dasarnya.
Ragam tulis berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan), di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Salah satu ragam bahasa tulis yang perlu perhatian khusus adalah teks bahasa Arab.
Namun, dewasa ini sedikit sekali mahasiswa-mahasiswi dari kampus sekitar pesantren yang bisa menulis
teks arab di komputer. Sehingga sedikit sekali karya berbahasa Arab yang muncul dari para mahasiswa.
Hal itulah yang mendorong Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Hasyim Asy'ari Tebuireng,
Jombang, Jawa Timur untuk menggelar Workshop Pelatihan Penulisan Arbic Teks di Komputer di kampus
setempat, Rabu (28/02).
Menurut ketua panitia, Muhammad Lalu Khusnul Basri, di era milenial ini peran mahasiswa sangatlah
sentral. Terutama mahasiswa berlatar belakang pesantren. Sehingga mereka dituntut untuk menguasai
literatur bahasa Arab hingga pada penulisannya di komputer.
“Ini sangat penting, apalagi rujukan-rujukan keislaman banyak bersumber dari kitab yang berbahasa Arab,”
tukasnya saat memberikan sambutan.
Ia menambahkan, belajar bahasa Arab meliputi empat kemahiran yang harus dimiliki, yakni kemahiran
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Tapi saat ini menulis bahasa Arab tidak cukup hanya di kertas
biasa saja, melainkan menulis di kompunter juga menjadi tuntutan.
"Menulis Arab di komputer butuh keahlian khusus. Butuh kejelian dan trik tertentu agar tulisannya bagus.
Kali ini kita mengundang Ustaz Abdul Qodir yang sudah pakar dalam bidang ini," jelas Basri, sapaan
akrabnya.
Basri menjelaskan tuntutan tersebut terutama terjadi saat mahasiswa melakukan penelitian untuk
membuat skripsi, yang kadang rujukan bukunya berbahasa Arab. Tentu mereka mengalami kesulitan.
“Kendala yang dihadapi mahasiswa adalah faktor internal, yaitu kurangnya minat dan motivasi untuk
menulis dan latihan menulis bahasa Arab,” lanjutnya.
Sedangkan faktor eksternal adalah tidak ada mata kuliah dan bimbingan khusus proses latihan menulis teks
Arab. Tanpa dukungan lingkungan yang memadai, maka sangat sulit bagi mahasiswa bisa mengusai bidang ini.
"Harapannya, setelah ini ada karya yang ditulis atau buku dalam bahasa Arab tapi versi generasi milineal,"
ujarnya. (Syarif Abdurrahman/Aryudi AR).