Bojonegoro, NU Online
Sebelum disahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) & Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklan Nahdlatul Ulama (LPBI NU) kabupaten Bojonegoro, melemparkan draf Peraturan Bupati (Perbup) terkait Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) ke khalayak.
<>
Bojonegoro merupakan daerah yang sering terjadi bencana, bahkan banjir luapan Bengawan Solo kerap merendam 16 kecamatan. "Apabila terjadi bencana, partisipasi kesadaran masyarakat agar tergugah membantu apa yang bisa dilakukan," harap Wabup Bojonegoro Setyo Hartono.
Kang Hartono juga mengatakan, pemerintah kekurangan personel ketika terjadi bencana. Pemkab Bojonegoro berbeda dengan anggota kepolisian, TNI, Brimob dan Tagana yang siap diterjunkan ketika ada bencana. "LPBI NU ini perlu diapresiasi karena mendorong terciptanya Perbup bencana," ujar Hartono.
Sedangkan Wakil Ketua PCNU Bojonegoro Syaifuddin Idris mengungkapkan, LPBI NU merupakan anak bangsa yang turut serta menanggulangi risiko bencana termasuk bencana di Bojonegoro. Dipungkiri ataupun tidak, NU tidak bisa lepas dari pemerintah.
"Tujuan kegiatan ini untuk mendapat dukungan masyarakat dan juga segera tersusunnya perbup RPB," Syaifuddin.
Setelah draf RPB dibuat tim penyusun dan tim penulis beberapa waktu lalu, saat ini draf itu diuji publik untuk mengetahui kekurangan dan menampung masukan-masukan dari semua elemen masyarakat, terang Ketua LPBI NU Bojonegoro Rakhmad Maulana.
Draf itu didiskusikan di ruang pertemuan hotel Dewarna jalan Veteran Bojonegoro, Rabu (8/1). (M Yazid/Alhafiz K)