Daerah

Fatayat NU Kudus Gelar Pengkaderan Lanjutan

Senin, 18 Mei 2015 | 09:02 WIB

Kudus, NU Online
“Menguatkan Komitmen Organisasi Melalui Pengkaderan” menjadi tajuk tema dalam Pelatihan Kader Lanjutan (LKL) Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kudus. Rangkaian agenda yang berlangsung pada Jum’at (8/5) di aula Gedung NU Kudus dan Sabtu (16/5) di auditorium Rektorat STAIN Kudus itu diikuti kader Fatayat NU dari sembilan kecamatan di Kudus.
<>
“Agenda ini diikuti oleh para kader yang sebelumnya telah mengikuti Pelatihan Kader Dasar (LKD). Seluruh kecamatan mengirimkan peserta. Selain dari masing-masing kecamatan, di sini seluruh pengurus cabang juga ikut menjadi peserta. Jadi ada sekitar seratus peserta yang mengikuti,” terang Ketua Panitia Miftahurrohmah kepada NU Online saat ditemui di ruang Senat Rektorat STAIN Kudus.

Menurut Dosen STAIN Kudus itu, pengkaderan tingkat lanjut ini menekankan pada penguatan ideologi. “Kalau saat LKD dulu baru sebatas pada penumbuhan komitmen, maka penekanan pada LKL kali ini para kader diarahkan pada penguatan ideologi, menguatkan komitmen organisasi, hingga pemaknaan kader yang sesungguhnya,” lanjutnya.

Pasalnya, banyak kader tidak memiliki latar belakang dari badan otonom NU atau organisasi seideologi NU di bawah Fatayat. Ketiadaan basis organisasi ini bisa jadi membuat para kader cenderung belum memiliki loyalitas yang mapan.

“Kebanyakan kader di sini adalah ibu muda yang sebelumnya tidak aktif di IPPNU atau PMII atau organisasi lain yang seideologi dengan kita, jadi butuh penekanan lebih terhadap komitmen dan loyalitas mereka. Ini juga yang perlu ditekankan dalam pelatihan ini,” jelasnya.

Materi pada agenda pengkaderan yang diresmikan oleh PC NU Kudus tersebut diisi oleh Ketua Fatayat NU Kudus, Ketua DPRD Kudus, Tokoh Ulama dari Kudus Wetan, serta pengurus Fatayat NU Jawa Tengah. Masing-masing dengan materi Kepemimpinan, Ahlussunnah Wal Jama’ah, Manajemen Organisasi, Analisis Sosial, dan Gender serta Membangun Jaringan.

Panitia berharap agar usai pelatihan ini Fatayat NU bisa semakin aktif, tidak hanya aktif di Pimpinan Cabang dan Anak Cabang saja, namun juga di tingkatan pimpinan ranting di desa. “Semoga para alumni dari kegiatan ini mampu menjadi pionir di pengkaderan masing-masing anak cabangnya, sehingga ranting pun semakin diaktifkan,” harapnya. (Istahiyyah/Alhafiz K)


Terkait