Denpasar, NU Online
Sejumlah Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Provinsi Bali mempertanyakan kepengurusan Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Bali hasil Konferensi Wilayah yang hingga kini belum tersusun. Padahal konferensi telah terselenggara lima bulan lebih, tepatnya Oktober 2006 lalu.
Pernyataan itu disampaikan sejumlah ketua PC GP Ansor di Bali, di antaranya, PC Denpasar, PC Badung, dan PC Gianyar yang mewakili GP Ansor Bali peserta konferensi wilayah, seperti dilansir GP-Ansor Online, di Denpasar, Rabu (28/2) lalu.
<>Sebagaimana diketahui bahwa Konferensi Wilayah Ansor Bali telah berhasil memilih kembali sahabat Makzun S.Ag sebagai Ketua PW GP Ansor Bali, sesuai PD/PRT dan amanat konferensi, ketua terpilih selambat-lambatnya sudah harus menyusun kepengurusan wilayah paling lama satu bulan. Namun, hingga lima bulan lebih ternyata sahabat Makzun tidak berhasil menyusun kepengurusan.
”Dengan begitu, sahabat Makzun berarti gagal memenuhi amanat PD/PRT. Karena itu, atas nama pengurus cabang se-Bali kami mohon kepada Pimpinan Pusat GP Ansor untuk segera mengambil keputusan dan tindakan terhadap kasus Bali,” kata Ketua PC GP Ansor Denpasar.
Tindakan apa yang semestinya diberikan kepada sahabat Makzun? Sejumlah Pimpinan Cabang Ansor Bali sepakat menyerahkan sepenuhnya kepada Pimpinan Pusat. Meski demikian, para Ketua PC Ansor Bali berharap diadakan konferensi ulang dengan membentuk pengurus wilayah caretaker.
”Secara administratif Pengurus Wilayah tidak bisa bekerja menjalankan roda organisasi, akibatnya kepengurusan di tingkat cabang juga mengalami kesulitan. Terutama berkaitan dengan surat-menyurat dan tata cara administrasi lainnya,” ujarnya. (wg)