Kudus, NU Online
Wakil Katib PWNU Jateng, KH Nasrulloh Afandi menyerukan seiring maju pesatnya sains dan teknologi serta persaingan global diharapkan generasi muda Islam "berbagi tugas".
Ada yang fokus studi kimia, ada yang fokus studi nuklir, ada yang fokus studi teknologi dan konsentrasi bidang studi lainnya. Sehingga sumber daya manusia umat Islam saling melengkapi di bidang masing-masing. Generasi muda muslim jangan hanya diarahkan ke program studi agama saja.
Hal itu disampaikannya dalam mauidlah hasanah acara Harlah ke-4 Yayasan Asy'ary Desa Papringan Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus, Sabtu (12/1) kemarin.
Kiai muda yang akrab disapa Gus Nasrul ini melanjutkan jika generasi Muslim difokuskan hanya konsentrasi mempelajari fikih atau hal-hal yang berkaitan dengan ibadah maka umat Islam akan tertinggal dalam persaingan global dan tidak bisa mewarnai peradaban dunia di masa yang akan datang.
"Saatnya kita membuang sekat-sekat atau dikotomi antara ilmu agama dengan ilmu umum. Semua adalah Ilmunya Allah SWT," tutur pria yang juga jajaran khatib Jumat Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Itu.
Generasi Islam harus berani untuk menggali pendapat Imam Ibnu 'Araby Al-Ma'afiri dalam kitabnya Qanun At-Ta'wil bahwa di dalam al-Quran terdapat ribuan Ilmu pengetahun yang belum tergali oleh otak manusia.
Gus Nasrul yang juga pengurus Pusat ISNU juga menegaskan beragam ilmu yang sudah ditemukan oleh manusia semua adalah ilmunya Allah swt.
"Jangan dibeda-bedakan, bidang apa pun harus diseriusi dalam mempelajari sesuai konsentrasinya," tandas Doktor dari Universitas Al-Qurawiyin Maroko ini.
Hanya saja hukum mempelajari ilmu itu ada dua. Pertama, Ilmu yang Fardhu'ain (wajib dipelajari oleh setiap orang) seperti syarat rukun shalat, puasa, dan sebatas bekal bisa ibadah lainnya, tidak harus seperti pakar agama.
Kedua, ilmu yang Fardu Kifayah (cukup diwakili oleh sebagian orang untuk mempelajarinya). Hal itu sebagaimana pendapat Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin.
"Jadi jangan dianggap tabu, tetapi harus didukung, jika generasi muslim fokus mempelari bidang teknologi, bidang nuklir, atau bidang kimia," pungkas Kiai muda Pesantren Balekambang Jepara ini. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)