Bandung Barat, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung Barat tengah melakukan konsolidasi kader mulai dari tingkat Anak Cabang sampai Ranting melalui Pelatihan Kader Dasar (PKD). Kegiatan tersebut akan digelar secara berkala di lima titik.
<>
Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Bandung Cecep Nedi Sugilar mengatakan, PKD tersebut merupakan awal dari konsolidasi kepengurusan masa khidmat 2012-2017. PKD pertama telah digelar di Pondok Pesantren Darunnadwah pada 11 sampai 13 Oktober 2013.
Menurut Cecep, pada kegiatan yang berlangsung di Kecamatan Cipongkor tersebut diikuti peserta dari Kecamatan Gununghalu, Sindangkerta, dan Rongga. “Peserta untuk titik pertama ini 100 orang,” katanya kepada NU Online melalui surat elektronik pada Kamis (25/10).
Untuk tahap kedua, lanjut Cecep, PKD insya Allah akan dilaksanakan tanggal 9-10 November 2013 di Kecamatan Saguling dengan peserta Kecamatan Padalarang dan Ngamprah. Target peserta 100 orang digabung dengan Diklatsar Banser. Sementara tahap-tahap selanjutnya masih dalam ancangan.
Kegiatan ini, kata Cecep, bertujuan untuk membangun kesadaran pada diri kader tentang an-nahdlah li Indonesia sebagai spirit energi gerakan. “Untuk membentuk kader yang memiliki kapasitas kepemimpinan gerakan demi meneruskan cita-cita organisasi dan perjuangan para ulama NU,” katanya.
Ketiga, tambah Cecep, kegiatan bertema “Menyatukan gerak langkah kader dalam meningkatkan khidmah kpd ulama" tersebut dalam rangka menyiapkan kader masa depan.
Selain itu, sambung Cecep, untuk menguatkan faham Ahlussunah wal Jamaah . Sehingga diharapkan dengan diawali PKD, kepengurusan PC GP ansor untuk 4 tahun ke depan lebih solid, kuat, dan mampu berkhidmah kepada ulama dengan lebih baik.
Dipusatkan di pesantren
Pelatihan kader tersebut, akan dipusatkan di pesantren-pesantren. “Untuk tahap pertama dilaksanakan di pesantren milik Rais PCNU Bandung Barat KH. AA Maulana, Pesantren Darun Nadwah Cipongkor. Untuk tahap kedua, di pesantren MWC NU Kecamatan Saguling.
Cecep menjelaskan, PKD dilaksanakan di pesantren-pesantren Salafi NU untuk mengembalikan kembali ruh perjuangan GP Ansor di pesantren. “Sebab basis Ansor ada di pesantren. Kekuatan terbesar Nahdlyin di pesantren.”
Cecep juga bersyukur, kini GP Ansor Bandung Barat sudah berperan dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. “Alhamdulillah, mulai dari kegiatan keagamaan seperti peringatan hari besar Islam, pengobatan masal kerjsama dinas KBB, khitanan massal, mengadakan pelatihan telah dilakukan,” pungkasnya. (Abdullah Alawi)