Para guru madrasah diniyah (madin) di Kota Malang bakal menadapatkan insentif Rp. 300 ribu per bulan. Insentif ini dambilkan dari dana bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) madrasah itu mulai diberlakukan tahun 2010.
Namun, menurut Kepala Kantor Depag kota Malang HM Chomsin, dana insentif tersebut masih belum bisa menjangkau seluruh guru madin yang ada di wilayahnya. Pasalnya, nilai dana yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah guru madin di Kota Malang yang mencapai 2.000 orang.<>
Untuk itu, kata Chomsin, jumlah guru madin yang akan mendapatkan insentif dari Bosda madrasah akan dibatasi. Kota Malang hanya mendapatkan kuota sebanyak 1.600 guru. Hasil pendataan terakhir yang dilakukan Depag bersama Persatuan Guru Madrasah Diniyah Indonesia (PGMDI) Kota Malang, jumlah guru madrasah diniyah di Kota Malang lebih dari 2000 lebih.
“Banyak TPQ yang mendirikan madrasah diniyah. Hampir di setiap musala dan masjid didirikan TPQ dan Madin. Tentu saja jumlahnya para gurunya juga besar. Dengan jumlah yang melebihi kuota, tidak mungkin semua guru madin mendapatkan insentif itu,” kata Chomsin kepada wartawan, kemarin.
Dalam mendata jumlah lembaga dan guru yang mengajar di madin, Depag dan PGMDI juga melakukan verifikasi terhadap lembaga madin yang bersangkutan. Untuk bisa mendapatkan Bodsa madrasah, madin harus sudah tercatat dan terdaftar di Depag. Salah satu persyaratannya minimal harus memiliki paling sedikit 30 santri atau peserta didik. Kurang dari itu belum bisa didaftarkan di Depag.
Karena jumlah kuota dengan kenyataan yang ada di lapangan jauh berbeda, Depag sudah melakukan langkah sebagai solusi kekurangan anggaran insentif guru madrasah diniyah. Salah satunya, di setiap lembaga akan ada pengurangan jumlah guru yang akan menerimanya.
Chomsin mencontohkan, jika di satu madin ada 10 guru, tidak semua akan menerimanya, mungkin hanya sebagian saja. Hal itu sudah dikomunikasikan dengan pimpinan Madin masing-masing. “Nantinya pimpinan madin yang akan mengaturnya. Bagaimana semua guru bisa mendapatkan yang sama, karena mereka sama-sama berjuang,” ujarnya. (min)