Jakarta, NU Online
Ketua PCNU Kabupaten Sukabumi Ajengan KHR Abdul Basith menjalani hari-hari terakhir jauh dari keluarga dan para santrinya. Ia meninggal dunia saat menjalankan ibadah umrah, saat transit di negeri orang, ribuan mil dari tanah kelahirannya.
H. Yana Suryana, salah seorang yang menyaksikan hari-hari terakhir pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin yang dikenal dengan pemberdayaan masyarakat melalui program zakat infak dan sedekah. Menurut Yana, Ajengan Basith sering menyelipkan tentang zakat, infak, dan sedekah. Hal itu perlu terus digalakkan di kabupaten Sukabumi.
Sekadar diketahui, Ajengan Basith menjalankan ibadah umrah bersama 19 orang lain melalui travel Al-Aziziah. Sebelum ke Arab Saudi, rombongan berziarah terlebih dahulu ke Jordania. Kemudian transit di Dubai, Uni Emirat Arab.
Saat di Dubai tersebut, menurut Yana, Ajengan Basith mendadak mendapat serangan jantung. Ia sempat dilarikan ke sebuah rumah sakit, tapi jiwanya tidak tertolong. Ia wafat pada Rabu siang (15/3) pukul 11.30 waktu setempat. Saat ini, Jumat (17/3) jasadnya masih di Dubai. Berdsarkan info dari KBRI Jordania, menurut Yana, jasadnya dipulangkan ke Indonesia pada Senin (20/3).
“Ah, pokoknya saya tidak menyangka buya (Ajengan Basith) akan dipanggil oleh Allah SWT secepat itu karen betul-betul buya saangat sehat dan segar bugar serta semangat,” katanya kepada NU Online.
Menurut Yana, saat-saat terakhir dia selalu berdekatan dengan Ajengan Basith. Karena, ia sejak lama mengidamkan menjalankan ibadah umrah dengan kiai tersebut. “Saya ngobrol dengan buya.Yang paling dipesankan adalah bahwa ZIS di Sukabumi.”
Ajengan Basith, lanjutnya, juga sempat memberikan manasik singkat bagaimana umrah, di tempat mana saja ia harus berdoa. Tak hanya itu, Ajengan Basith juga bercerita tentang sejarah Islam dan doa-doa yang dikabulkan. Dan lagi-lagi, manfaat dari zakat infak dan sedekah untuk si pemberi dan penerima.
“Saya sudah lama pisan kenal dengan buya. Sedih rasanya ditinggalin seorang ulama kharismatik seperti buya, sekaligus guru saya. Sekarang tidak ada lagi tempat saya curhat yang bisa mencarikan solusi,” kenangnya.
Meski jenazah Ajengan Basith belum tiba di Indonesia, pihak keluarga, para santri, dan masyarakat telah menggelar tahlilan di kediaman almarhum, di kompleks Pondok Pesantren Al-Amin, Cicurug. (Abdullah Alawi)