Daerah

Hilal Tidak Terlihat, PCNU Bojonegoro Ikuti Pemerintah

Sabtu, 28 Juni 2014 | 07:03 WIB

Bojonegoro, NU Online
Badan Hisab Rukyat Bojonegoro dalam rukyatnya di bukit desa Wonocolo kecamatan Kedewan kabupaten Bojonegoro, Jum'at (27/6), tidak menyaksikan bulan. Karenanya, PCNU Bojonegoro mengikuti pemerintah dalam penentukan satu Ramadhan yang jatuh pada Ahad (29/6).
<>
Wakil Sekretaris PCNU Bojonegoro Mazro'i Alwi mengatakan, "PCNU Bojonegoro akan mengikuti pemerintah dalam menentukan awal Ramadhan."

Kegiatan rutin menjelang Ramadhan dan Syawal itu, juga dihadiri perwakilan kabupaten Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Madiun. Tampak hadir Kementrian Agama, MUI, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Pemkab Bojonegoro.

Seorang anggota tim Badan Hisab Rukyat Bojonegoro M Tuhri mengatakan, upaya melihat bulan sebagai penentuan awal Ramadhan sudah dilaksanakan. "Hasilnya, bulan tidak terlihat," ujar Tuhri yang juga pengurus NU Bojonegoro.

Menurutnya, kalau melihat bulan posisi di selatan matahari dengan ketinggian bulan sekarang ini 31 menit busur sama dengan dua menit jam. Pasalnya bulan kelihatan, dengan ketinggian dua derajat. "Setelah ini dilaporkan ke pusat, untuk ikut sidang isbat," sambungnya kepada NU Online usai melakukan rukyat.

"Lokasi ini merupakan salah satu dari 63 tempat rukyat resmi di Indonesia," terang Kepala Kemenag Bojonegoro A Munir.

Pemkab Bojonegoro dalam waktu dekat akan membeli lahan warga yang dijadikan lokasi resmi rukyat pemerintah. Di atas lahan ini untuk selanjutnya akan dibangun secara permanen agar dapat dimanfaatkan. (M Yazid/Alhafiz K)


Terkait