Jember, NU Online
IAIN Jember bertekad akan terus berupaya memantapkan diri sebagai kampus ‘rujukan’ kajian Islam Nusantara, khususnya untuk lingkungan Jawa Timur. Tekad tersebut dikemukakan Rektor IAIN Jember, Babun Suharto di sela-sela sebuah acara Jember, Rabu (10/4).
Menurutnya, IAIN Jember mempunyai segala fasilitas yang diperlukan untuk menjadi pusat kajian Islam Nusantara. Dari sisi administrasi, akademik, dan SDM (sumber daya manusia) IAIN Jember sudah ‘unggul’ di bidang kajian tersebut.
Di luar itu, kondisi sosio-kultural masyarakatnya juga mendukung. Selain sejumlah pesantren besar yang bertebaran di Jember, juga tidak sedikit tokoh dan kiai Jember yang punya reputasi nasional di bidang kajian Islam Nusantara.
“Ini (kajian Islam Nusantara) sudah kami mulai sejak periode lalu. Di periode ini kami tinggal meneruskan. Nanti akan kami perbanyak seminar dan kajian-kajian seputar Islam Nusantara,” ujarnya kepada NU Online.
Mantan Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Jember itu menegaskan, Islam Nusantra tetap menarik untuk dikaji dan disosialisasikan. Apalagi hingga detik ini masih ada orang yang gagal paham terhadap Islam Nusantara. Bahkan, katanya, ada pihak-pihak yang secara gegabah menolak Islam Nusantara dengan alasan bahwa Islam hanya satu, tidak terkotak-kotak dalam lebel tertentu.
“Itu butuh penjelasan. Islam Nusantara ‘kan hanya konsep. Isinya sudah lama menjadi amalan turun- temurun mayoritas Muslim Indonesia. Tahlilan, yasinan dan sebagainya, itu adalah bagian dari Islam Nusantara,” urainya.
Babun Suharto saat ini menjalani periode kedua kepemimpinannya di IAIN Jember setelah dilantik oleh Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin di Operation Room gedung Kementerian Agama di Jakarta, Senin (8/4) lalu. Babun menjadi Rektor IAIN Jember untuk periode 2019-2023. (Aryudi AR)