Menikah adalah sunah Nabi. Barang siapa tidak mengikuti sunnah Nabi maka Ia bukan termasuk ummatnya. Tetapi dalam mengambil keputusan untuk menikah, Seseorang harus menata niat agar apa yang dilakukannya benar-benar akan bernilai ibadah.
Demikian dijelaskan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam saat memberikan mauizhatul hasanah pada walimatul arasy pernikahan putri Mustasyar PWNU Lampung yang juga Rektor UIN Lampung Muhammad Mukri di GSG UIN Bandarlampung, Sabtu (29/7).
Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini memberikan rumus khusus bagi siapapun yang akan menjalin ikatan suci dan sakral ini. "Agar menikah tidak salah arah rumusnya adalah 3 (tiga) J 2 (dua) M," katanya.
J yang pertama adalah jangan memiliki niatan menikah karena fisik semata. Fisik akan mengalami penuaan. Ketika memiliki niatan karena fisik, maka seseorang akan kecewa karena tidak akan mendapatkan apa yang diinginkannya dengan kekal.
J yang kedua adalah Jangan menikah karena status sosial. "Jabatan status sosial juga tidak akan abadi dimiliki seseorang. Sebagai contoh jangan ada sampai niatan mempelai putra menikahi mempelai putri karena ia anak Rektor UIN Lampung," ingatnya.
J yang ketiga adalah jangan menikah karena faktor harta. Karena menurutnya harta pada hakikatnya bukanlah milik kita. Semua adalah titipan yang akan kembali diambil oleh yang punya.
Nur Syam mengajak semua orang yang akan menikah untuk memegang erat prinsip 2 M yaitu M yang pertama adalah menikahlah karena cinta dan kasih sayang. "Ini sesuai dengan tujuan menikah dalam Al-Quran, yaitu sakinah mawaddah warahmah. Jangan diplesetkan buat rumah satu untuk si Sakinah, satu untuk si Rahmah, dan satu untuk si Mawadah ya?" candanya disambut tawa semua yang hadir.
M yang kedua yaitu menikahlah karena Allah. "Menikahlah lillah. Karena ibadah ini adalah sunah rasul yang akan membawa keberkahan hidup. Semoga abadi sampai akhir hayat. Memiliki rumah tangga yang berkah penuh kebahagiaan," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Alhafiz K)