Tegal, NU Online

Ada tradisi yang terus dijaga bagi pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdslatul Ulama (IPPNU) di kawasan Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Yakni berbagi bingkisan kepada sejumlah yatim dan juga sejumlah kegiatan positif lainnya.

Semangat berbagi dengan yatim menjadi tradisi Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU Desa Blubuk saat Ramadhan. Dan tahun ini, kegiatan yang dikemas buka puasa bersama dan santunan yatim digelar di Masjid Jami Baitul Muttaqin Desa Blubuk, Sabtu (1/6).

Pada kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Desa Blubuk, Ustadz Syamsudin merasa bangga atas perhatian dan kepedulian kepada anak yatim. Terlebih pemberian santunan dapat berjalan secara rutin dan berkesinambungan yang juga dfiikuti dengan kegiatan lain yang tidak kalah membanggakan.

"Saya turut berdoa semoga program-program dari IPNU-IPPNU bisa terlaksana dengan baik,” kata Ustadz Syamsuddin. 

Sedangkan khusus kepada anak yatim yang hadir dan menerima bingkisan hari raya, dirinya mendoakan agar mereka kelak menjadi kalangan yang berbakti. “Semoga menjadi anak yang saleh dan selalu berbakti dan mendoakan orang tuanya," kata Ustadz Syamsudin.

Ketua IPNU Ranting Blubuk Mujianto menyampaikan, selain santunan yatim, sejumlah kegiatan digelar IPNU IPPNU Desa Blubuk sepanjang Ramadhan 1440 Hijriah melalui amaliah Ramadhan.

Kegiatan tersebut di antaranya tarawih silaturahim (tarhim) ke sejumlah masjid dan mushalla yang berada di Desa Blubuk, peringatan Nuzulul Qur'an, buka puasa bersama hingga pemberian santunan bareng yatim.

"Terima kasih atas partisipasi dan sumbangsih serta dukungan masyarakat sehingga rangkaian kegiatan IPNU IPPNU bisa berjalan dengan lancar,” kata Muji.

Dia menambahkan bahwa selama Ramadhan tahun 1440 H, IPNU IPPNU menyiapkan santunan untuk 110 anak yatim yang berada di Desa Blubuk.

Acara dimeriahkan dengan tampilan hadrah IPNU Ranting Blubuk yang menyuguhkan lagu-lagu bernuansa shalawat. Hadir dalam kesempatan ini Pengurus Ranting NU Blubuk, pengurus badan otonom (Muslimat NU, Fatayat NU dan Ansor), pembina, alumni, tokoh masyarakat, serta ratusan yatim. (Nurkhasan/Ibnu Nawawi)