Tasikmalaya, NU Online
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) dan PW Ikatan Pelajar Putri Nhdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Barat melaksanakan Latihan Kader Utama (LAKUT) angkatan kedua di Pondok Pesantren Al-Munir Gunungtanjung Kabupaten Tasikmalaya.
Peserta kaderisasi formal paling tinggi di IPNU IPPNU ini dibebani beberapa persyaratan untuk lolos mengikutinya, di antaranya pernah mengikuti Lakmud dan pernah terjun dalam pengkaderan dan perjuangan IPNU di daerahnya masing-masing.
Juga pernah menjadi panitia latihan Kader Muda (Lakmud) dan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta). Selain itu, peserta Lakut harus siap turun dalam setiap kaderisasi di tiap tingkatan kapan pun dan dimana pun. Tak hanya itu, para peserta harus membuat makalah ilmiah minimal 5 referensi dengan pilihan tema 1. Peta gerakan islam 2. Peran serta pelajar dalam mengawal perubahan 3. Dinamika gerakan sosial.
Koordinator pelaksana Lakut Priangan Timur, Dudung Said, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan rencana tindak lanjut dari Lakut angkatan pertama yang berlangsung di PWNU Jawa Barat. “Jadi kami peserta Lakut pertama tak akan menerima sertifikat Lakut sebelum bisa membuat kepanitiaan Lakut di tiap zona di Jawa Barat, dan untuk zona Priangan Timur dilaksanakan kali ini. Kami sebagai panitia harus betul-betul dalam melaksanakan Lakut kali ini untuk bisa betul betul menciptakan kader-kader utama pelajar NU,” jelasnya.
Ia melanjutkan, Lakut adalah kaderisasi paling tinggi di IPNU dan IPPNU. “Kami selaku panitia dan dikuatkan oleh PW IPNU IPPNU harus selektif memilih peserta. Pesertanya harus benar-benar kader yang militan yang memiliki loyalitas dan totalitas tinggi kepada IPNU IPPNU dan harus memiliki kapasitas yang benar-benar layak melalui seleksi ketat oleh seorang panitia, seorang tim pengkaderan wilayah, dua orang majelis alumni dan 1 orang pemateri,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, para peserta yang lolos dibebani rencana tindak lanjut yang menyeluruh untuk tiap peserta di tiap cabang, yaitu mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud), gerakan sosial yang bentuk gerakannya disesuaikan dengan keadaan daerahnya masing-masing. Pelatihan penguatan internal IPNU IPPNU yang bukan pelatihan formal disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing cabang.
Dari baiat di hari terakhir para kader utama ini siap untuk berjuang menjadi kader utama yang sesungguhnya, menjadi penggerak di organisasi dan di masyarakat dan siap loyalitas dan totalitas mengabdi kepada IPNU IPPNU kapan pun dan dimana pun.
Tercatat 26 kader mengikuti kegiatan Lakmud yang berlangsung pada Kamis- Ahad (25-28/8) tersebut. Mereka terdiri dari 20 IPNU dan 6 IPPNU se-Priangan Timur. (Husni Mubarok/Abdullah Alawi)