Daerah

IPNU-IPPNU Kenalkan Kesehatan Reproduksi Remaja

Sabtu, 12 Maret 2011 | 04:09 WIB

Kudus, NU Online
Maraknya aksi penyimpangan seksual  di kalangan remaja disebabkan  kurangnya pengetahuan mereka tentang kesehatan reproduksi. Apalagi  memasuki  usia remaja  mengalami kecenderungan seksual aktif padahal  mental dan sosialnya belum matang. Oleh karenanya, sejak dini perlu diperkenalkan kesehatan reproduksi bagi remaja.

Demikian terungkap  dalam acara seminar kesehatan reproduksi remaja yang diselenggarakan  PR IPNU-IPPNU Desa Klumpit di gedung RA Tarbiyatul Banat Kalilopo klumpit Jum’at (11/3). Seminar  yang diikuti puluhan anggota IPNU-IPPNU itu, menghadirkan pembicara tunggal Bidan desa Klumpit Darini.
/>
Menurut Darini , masalah reproduksi remaja sering menjadi problem tersendiri  yang bisa berdampak pada beban psikologis dan social bagi remaja maupun keluarga. Hal ini disebabkan informasi  masalah reproduksi tidak berimbang dan hanya bersifat eksploitasi seksual  dari pada reproduksi sehat.

“Pembicaraan Masalah kesehatan reproduksi remaja  dipandang sebelah mata,  tabu terkesan saru. Stigma reproduksi remaja salah inilah mendorong mereka menjadi ke kelompok marginal,” kata Darini yang juga bidang desa setempat.

Sebab lain, lanjutnya, kesehatan reproduksi lebih banyak dilihat sebagai aib dari pada mencarikan solusi. Petugas kesehatan belum siap menghadapi pesat dan kompleksnya masalah yang dihadapi remaja.

“Kesehatan reproduksi sangat penting dikenalkan kepada remaja terutama anak-anak yang memasuki usia remaja. Lebih penting  remaja harus dibekali  pendidikan  agama dan penanaman  akhlak yang baik,” tandasnya.

Diawal paparannya, Bidan  Darini lebih banyak  mengenalkan fungsi alat reproduksi serta ciri-ciri pertumbuhannya dan permasalahannya. Banyak peserta  tersenyum mendengar penjelasan yang baru pertama dikenalnya.

Ketua PR IPPNU Klumpit Lia Fatmawati mengatakan kegiatan ini merupakan kemasan peingatan hari perempuan dunia. Selain itu, untuk  memberikan pemahaman mengenai  pentingnya kesehatan reproduksi bagi remaja sehingga anggota IPNU-IPPNU bisa menjaga dan tidak melakukan menyimpangan seksual.

“Awalnya agak tabu membicarakannya, namun setelah tahu manfaatnya kita harus selalu mensosialisasikan kepada remaja lainnya,”katanya singkat pada NU Online. (adb)


Terkait