Jepara, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPNU Nalumsari Jepara, Jum'at-Ahad (27-29/3) mendatang akan menggelar Nalumsari Art Festival (NAF) 2009. NAF 2009 merupakan rangkaian peringatan hari lahir IPNU ke-55 (24 Pebruari) dan IPPNU ke-54 (2 Maret).
Muhliyanto, ketua panitia menyatakan agenda rutin PAC IPNU-IPPNU Nalumsari ini bertajuk “Reborn of My Country”, yang bermakna refleksi terbangunnya kembali sendi-sendi sosial dan budaya dari Kota-kota (daerah) lain di sekitar kecamatan Nalumsari Jepara.<>
Lanjut dia, acara akan dikemas dalam 4 agenda: parade teater, puisi, workshop keteateran serta diskusi wacana lokal pengembangan daerah. Hal ini dilakukan agar terjadi integrasi bertahap antara nalar berpikir kader muda NU yang peduli kesenian, pelestarian tradisi rakyat, sekaligus memiliki cara pandang yang baik terhadap daerahnya.
"Kader Muda NU kudu peduli terhadap kesenian, tradisi rakyat, dan paradigma positif terhadap kemajuan daerahnya," kata lulusan MA Ismailiyyah kepada kontributor NU Online Syaiful Mustaqim, Kamis (26/3).
Beberapa pihak yang akan terlibat dalam perhelatan seni ini seperti: komunitas Teater Sidji Pitoe PAC Nalumsari, komunitas Teater Keris Nalumsari, komunitas Teater Tuman INISNU Jepara, Teater Satoesh STAIN Kudus, Teater Metafisis IAIN Walisongo, serta pelaku seni pelajar maupun mahasiswa yang lain.
“Pagelaran seni dan budaya ini juga untuk mengungkap jati diri Jepara apakah tetap mampu menjaga identitas kota Ukir atau justru kota hantu karena berjajar gedung-gedung kosong bekas pabrik mebel ditinggalkan oleh para pemiliknya," tambah Muhliyanto. (nam)
Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPNU Nalumsari Jepara, Jum'at-Ahad (27-29/3) mendatang akan menggelar Nalumsari Art Festival (NAF) 2009. NAF 2009 merupakan rangkaian peringatan hari lahir IPNU ke-55 (24 Pebruari) dan IPPNU ke-54 (2 Maret).
Muhliyanto, ketua panitia menyatakan agenda rutin PAC IPNU-IPPNU Nalumsari ini bertajuk “Reborn of My Country”, yang bermakna refleksi terbangunnya kembali sendi-sendi sosial dan budaya dari Kota-kota (daerah) lain di sekitar kecamatan Nalumsari Jepara.<>
Lanjut dia, acara akan dikemas dalam 4 agenda: parade teater, puisi, workshop keteateran serta diskusi wacana lokal pengembangan daerah. Hal ini dilakukan agar terjadi integrasi bertahap antara nalar berpikir kader muda NU yang peduli kesenian, pelestarian tradisi rakyat, sekaligus memiliki cara pandang yang baik terhadap daerahnya.
"Kader Muda NU kudu peduli terhadap kesenian, tradisi rakyat, dan paradigma positif terhadap kemajuan daerahnya," kata lulusan MA Ismailiyyah kepada kontributor NU Online Syaiful Mustaqim, Kamis (26/3).
Beberapa pihak yang akan terlibat dalam perhelatan seni ini seperti: komunitas Teater Sidji Pitoe PAC Nalumsari, komunitas Teater Keris Nalumsari, komunitas Teater Tuman INISNU Jepara, Teater Satoesh STAIN Kudus, Teater Metafisis IAIN Walisongo, serta pelaku seni pelajar maupun mahasiswa yang lain.
“Pagelaran seni dan budaya ini juga untuk mengungkap jati diri Jepara apakah tetap mampu menjaga identitas kota Ukir atau justru kota hantu karena berjajar gedung-gedung kosong bekas pabrik mebel ditinggalkan oleh para pemiliknya," tambah Muhliyanto. (nam)
