Daerah

IPNU Jabar: Pelajar Harus Konsisten Pegang Prinsip Pendiri Bangsa

Selasa, 27 Maret 2018 | 01:00 WIB

Bandung, NU Online
Pelajar Nahdlatul Ulama harus bersikap optimis dalam segala aspek. Terutama ketika menghadapi isu yang sedang marak, yakni terkait situasi kebangsaan akhir-akhir ini. 

Demikian disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar NU (PW IPNU) Jawa Barat, Ziyad Ahmad saat memberikan keterangan kepada media ini, Selasa (27/3).

"Namun, tentu tidak hanya berhenti pada sikap optimisme saja, melainkan harus ditopang dengan semangat belajar yang harus terus digiatkan,” katanya. Apalagi di era milenial, tantangan semakin kompleks dengan pesatnya arus informasi dan teknologi. Pelajar NU harus menguasai berbagai sektor ilmu pengetahuan, lanjutnya. 

Tak hanya itu, Ziyad menambahkan, pelajar NU harus tetap konsisten untuk berpegang teguh pada prinsip dan nilai yang telah diwariskan pada pendiri bangsa. Kemudian konsistensi itu mesti dibarengi dengan semangat ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah yang rahmatan lil 'alamin. 

"Dengan begitu, pelajar NU secara otomatis bakal terhindar dan menghindari berita bohong (hoaks), apalagi sampai menyebarkannya," kata pria asal Garut itu. 

Di tahun politik yang rentan konflik dan disintegrasi bangsa, Ziyad mengimbau agar kader NU mampu berdiri di garda paling depan dalam mengampanyekan Pilkada damai, terutama pada kontestasi pesta demokrasi di Jawa Barat.  

"Pelajar NU di era milenial sangat berperan dalam mentransformasi segala macam isu yang berkembang,” katanya. Karena generasi milenial menurut penelitian Alvarado Research memiliki 3 ciri, yakni creative, confidence, dan connector, urainya. 

Ketiga karakter itu, lanjut Ziyad, yang menjadi potensi generasi milenial untuk mengimbangi perubahan zaman yang sangat cepat. Maka, pelajar NU sudah barang tentu harus berperan aktif dalam mengelola peradaban. 

"Pelajar harus kreatif, memiliki jaringan yang luas, sehingga menciptakan kenyamanan dalam segala aspek perubahan," pungkasnya. (Aru Elgete/Ibnu Nawawi)


Terkait