Daerah

IPPNU Kudus Ajak Pelajar-Santri Bentengi Diri dari Radikalisme

Sabtu, 4 April 2015 | 00:16 WIB

Kudus, NU Online
Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kudus, Jawa Tengah, secara tegas menolak keberadaan paham radikalisme dan ISIS di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
<>
Menurutnya, paham radikalisme telah merongrong pemikiran setiap orang dan merusak keyakinan ideologi agama dan bangsa.

"Kami pelajar NU menolak radikalisme dan ISIS karena ajaran doktrinnya tidak sesuai ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW," tegas Ketua PC IPPNU Kudus Futuhal Hidayah, Jumat (3/4).

Hidayah mengatakan, penganut paham radikalisme telah keliru memahami makna jihad dengan kekerasan berkedok agama. Hal ini sangat berlawanan dengan Islam yang hadir sebagai penyebar kasih sayang bagi semua (rahmatan lil alamain).

"Jihad itu bukan iming-iming get list masuk surga semata namun bagaimana memperjuangkan ajaran Islam yang kita lakukan tetap dalam koridor agama dan berpedoman Al Qur'an," tandasnya.
 
Oleh karenanya,  Hidayah mengajak mengajak pelajar, santri, dan semua kader IPPNU meningkatkan ketaqwaan dan keimanan guna membentengi diri dari paham radikalisme atau ISIS. Kader IPPNU, pesannya,  supaya selalu merapatkan diri dengan alim ulama,  para ibu nyai dan habaib dalam berjamiyyah, khususnya di lingkungan keluarga maupun masyarakat.
 
"Dengan kedekatan berjamiyyah (IPPNU) di lingkungan keluarga diharapkan fungsi keluarga sebagai tempat pendidikan pertama dapat memberikan pembekalan ilmu secara intensif," ujarnya lagi.
 
Lewat organisasi di IPPNU, tegas dia,  pelajar dan santri  akan terbuka cakrawala dunia karena mereka akan ditempa berbagai wawasan keislaman, keilmuan, kebangsaan. "Tak kalah pentingnya, mengaji  di surau, langgar, pondok, mushala dan masjid," imbuh Hidayah. (Qomarul Adib/Mahbib)


Terkait