Daerah

IPPNU Mojokerto: Sekarang Eranya Kualitas bukan Kuantitas

Rabu, 6 Maret 2019 | 00:00 WIB

IPPNU Mojokerto: Sekarang Eranya Kualitas bukan Kuantitas

Pelantikan PC IPNU-IPPNU Mojokerto periode 2018-2020

Mojokerto, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)-Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur masa khidmat 2018-2020 akan fokus pada kualitas kader bukan lagi mencari kuantitas.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua IPPNU Mojokerto Nur Afni Aulya yang menginginkan kader IPNU-IPPNU Mojokerto menjadi kader yang militan, punya pemahaman tentang ideologi Aswaja yang mendalam dan menjadi penggerak di kegiatan masyarakat.

"Kini kita lebih fokus mencari kualitas, karena kita sudah punya PAC di setiap kecamatan. Kita akan bekerja sama dengan lintas instansi seperti Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama dalam memberi wawasan aswaja. Selain itu, kita juga akan jemput bola dengan mendatangi sekolah-sekolah dan memberikan wawasan kepada kader," katanya saat pelantikan Pimpinan Cabang  IPNU-IPPNU Mojokerto di gedung PCNU, Selasa (5/3).

Menurutnya, proritas ini diambil karena melihat tantangan yang dihadapi kader muda semakin berat. Terutama tahun politik 2019 ini. Banyak yang menyerang dan menjelek-jelek NU karena merasa dirugikan atas kebijakan NU.

"Bila kita lihat media sosial, semua berebut NU. Ada yang mendukung dan tak sedikit juga menjatuhkan NU, sesuai dengan kepentingan masing-masing. Bila saja ada 10 orang yang bergerak di media sosial memantau hal yang menjatuhkan NU, hasilnya sudah luar biasa," tambah Afni.

Kualitas yang dimaksudkan Afni yaitu kemampuan kader menerapkan ajaran ala NU dalam kehidupan masyarakat. Seperti kecintaan pada bangsa dan negara. Hal lain yang diharapkan yaitu kader mampu menjawab semua pertanyaan yang ditujukan untuk menjatuhkan NU.

Generasi muda NU yang pernah berproses di IPNU-IPPNU kebanyakan tetap melanjutkan pengabdian di instansi lain. Seperti GP Ansor, Fatayat, Muslimat dan LAZISNU. Sehingga tak perlu diragukan kecintaan IPPNU kepada NU. Agar tak menjadi instansi barunya, kader harus dipintarkan dulu.

"Untuk menyiapkan pemimpin NU di masa depan, maka dimulai hari ini kualitas kader harus dijaga, setidaknya bisa diajak diskusi lintas mazhab dan generasi," ungkapnya kepada NU Online.

Dalam rangka menyukseskan pembentukkan kader berkualitas ini. IPNU-IPPU Mojokerto berencana akan rutin menggelar pelatihan dan diklat. Dan gerakan membaca dan menulis. Bila hal tersebut bisa berjalan lancar maka dua tahun lagi akan tambah kader yang berkualitas. (Syarif Abdurrahman/Muiz)


Terkait