Daerah

Jadi Pengurus NU Harus Iklhas

Selasa, 5 Desember 2017 | 08:30 WIB

Pringsewu, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Maron Purworejo Jawa Tengah KH. Abdul Hakim Hamid mengatakan bahwa Jamiyyah NU bisa tetap eksis sampai dengan saat ini tidak lepas dari barakah dan karamah para ulama sebagai muassis Jamiyyah Diniyyah ini.

"Di tengah berbagai macam dinamika dan fitnah yang luar biasa saat ini, NU akan tinggal nama kalau tidak ada wasilah para ulama," kata pria yang akrab disapa Gus Hakim saat mengisi materi Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Aula Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Lampung, Ahad (3/12).

Sosok ramah yang pernah diamati Rais Syuriyah PCNU Purworejo selama dua periode ini menambahkan bahwa berbagai macam persoalan baik eksternal maupun internal berhasil dilalui oleh ormas terbesar di dunia ini.

Gus Hakim menyebutkan apabila ada oknum yang berada di dalam struktur kepengurusan NU dengan niatan tidak untuk berkhidmah namun untuk keuntungan dan kepentingan tertentu dapat dikatakan oknum seperti itu menggerogoti dan merusak NU.  

"Di NU hanya nunut urip (menumpang penghidupan) dan menjadi benalu dalam jamiyyah. Orang-orang seperti ini yang nantinya malah akan hancur sendiri," tegasnya..

Namun demikian faktanya, NU dapat terus melewati persoalan-persoalan yang dihadapi walaupun dengan sistem organisasi yang terkenal tradisional. Keikhlasan dari para ulama, pengurus dan jamaah yang senantiasa menghidupkan jamiyyah melalui amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah warisan para ulama mampu menguatkan NU.

"NU iku medeni tapi nggak meden-medeni (NU itu menakutkan tapi tidak menakut-nakuti). NU itu berwibawa. NU tidak seneng pamer khilafah apalagi mengkafir-kafirkan orang lain. Adapun jika terpaksanya menunjukkan identitas itu hanya merupakan syiar," tegas Gus Hakim.

Oleh karenanya ia mengajak kepada seluruh warga NU untuk tetap istiqamah ikut dengan ulama dalam Jamiyyah NU dengan memegang teguh prinsip Al Muhafadzatu Alal Qodimis Sholih wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah. Al Islah Limaslahatil Ummah (mempertahankan hal lama yang baik dan mengambil hal baru yang baik. Kebaikan untuk kemaslahatan ummat).

Hal ini diamini oleh Bupati Pringsewu KH. Sujadi yang hadir pada Jihad Pagi tersebut. Bupati yang juga mustasyar NU Pringsewu ini menjelaskan bahwa keberkahan akan meliputi umat Islam yang mengikuti para ulama.

"Ulama adalah lampu penerang akhirat," kata Bupati.

Dengan mengikuti Nahdlatul Ulama, kelak akan dicatat mengikuti para ulama dan akan termasuk golongan kekasih ulama yang akan dikasihi sebagaimana Allah mengasihi para ulama.

"Ikut para ulama insyaallah barakah dunia akhirat," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan)


Terkait